BNPB: Banjir di Kalimantan Pengulangan Bencana Tahun-tahun Sebelumnya

Banjir merendam sejumlah fasilitas umum, dan salah satunya sebuah gereja, serta akses jalan penghubung ke pusat kecamatan terputus di di Desa Rantau Kalis, Kecamatan Kalis, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu, 20 Juni 2021.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Nasional – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat banjir yang terjadi di Kalimantan dalam waktu 1-7 Agustus 2022 merupakan pengulangan dari bencana banjir di tahun-tahun sebelumnya.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam disaster briefing secara daring diikuti di Jakarta, Senin malam, 8 Agustus 2022, menjelaskan banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dan Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah terjadi beberapa periode.

Banjir di Kapuas Hulu tanggal 4-5 Agustus, ada 4.015 KK atau 13.335 jiwa terdampak, 2.984 unit rumah terendam, 1 jembatan rusak dan lain-lain.

Banjir merendam permukiman rumah warga di Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat pagi, 5 Agustus 2022.

Photo :
  • ANTARA/Teofilusianto Timotius

"Kalau kita lihat tren kejadian bencana di Kabupaten Kapuas Hulu memang dari dua tahun atau tiga tahun terakhir ini dari 2020, 2021 dan 2022 dominan itu adalah banjir, sangat dominan banjir," kata Abdul.

Dijelaskan, Presiden Joko Widodo memberi perhatian sangat besar kepada daerah tersebut agar bagaimana caranya harus merestorasi kawasan sepanjang daerah sungai, kawasan resapan air supaya pada musim hujan tahun ini dapat mengurangi potensi risiko banjir.

Dari hasil overlay dengan peta bahaya banjir, Abdul mengatakan, seharusnya daerah tangkapan air dapat dipulihkan dan dihijaukan, agar dapat menyerap air dan meminimalisasi potensi bahaya banjir.

Banjir melanda bagian wilayah Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu pagi, 6 Agustus 2022.

Photo :
  • ANTARA

Berikutnya, untuk Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, Abdul berpesan agar tidak terjadi pengulangan kejadian banjir saat menghadapi musim hujan 2022 yang diprediksi mulai pada September-Oktober.

Untuk itu, diperlukan upaya mengoptimalkan saluran-saluran air, baik saluran primer, sekunder, dan tersier.

"Kalau ada tanggul-tanggul yang kurang kuat yang akan memungkinkan limpasan air, segera kita perkuat. Jangan ada sampah di saluran air dan daerah-daerah sepanjang aliran sungai harus kita pulihkan," kata dia.

Ilustrasi banjir

Photo :
  • dok BNPB

Banjir di Kabupaten Katingan menyebabkan 733 KK terdampak, dan 409 rumah terdampak.

Meski di Kalimantan Tengah proporsi kejadian bencana lebih banyak oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Abdul berpesan agar seluruh pihak tetap waspada, karena nantinya akan memasuki musim penghujan. (ant)