Moeldoko Sebut Negara Sedang Hadapi Ujian Berat

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Sumber :
  • Kantor Staf Presiden.

VIVA Nasional – Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko menyebut saat ini negara sedang menghadapi ujian berat. Untuk itu, dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandengan tangan, merapatkan barisan, bahu-membahu, dan melakukan ikhtiar lahir dan batin menghadapi ujian tersebut.

Ujian berat tersebut, lanjut dia, berupa ancaman krisis pangan, energi, dan ketidakpastian global yang bisa memicu terjadinya krisis ekonomi.

"Saya mengajak seluruh elemen bangsa khususnya puluhan ribu jamaah yang hadir, untuk bersama berikhtiar baik lahir maupun batin dalam menghadapi ujian berat ini. Saya yakin, doa memiliki kekuatan yang dahsyat untuk membangkitkan harapan dan optimisme," kata Moeldoko pada acara Dzikir Manaqib Akbar dan Haul Syekh Abdul Qodir Al Jailani RA, di Pondok Pesantren Al Baghdadi, Karawang Jawa Barat dikutip Minggu, 7 Agustus 2022.

Moeldoko.

Photo :
  • Instagram @dr_moeldoko

Dia mengatakan, Indonesia yang menjadi bagian global, sedang dihadapkan pada kondisi yang tidak normal. Terlebih, saat ini banyak negara menghadapi krisis ekonomi yang bisa memberikan dampak terhadap krisis lainnya. 

Perekonomian 60 Negara Diperkirakan Akan Ambruk

Mengutip data IMF, Moeldoko mengungkapkan, paling tidak sebanyak 60 negara yang perekonomiannya diperkirakan akan ambruk. Dari 60 tersebut, 42 diantaranya dipastikan sudah menuju ambruk. 

"Kita harus bersyukur, Indonesia masih dalam keadaan baik. Ketahanan pangan dan energi masih terjaga. Ekonomi terus tumbuh meski inflasi naik di angka 4 persen lebih. Tapi kita juga harus waspada," ujar Moeldoko.

Dia menambahkan, selama ini pemerintah telah bekerja keras agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga-harga komoditas imbas dari ketidakpastian global. Ia mencontohkan pemberian subsidi untuk BBM dan gas, yang nilainya mencapai Rp502 triliun. 

"Jadi, bapak/ibu yang naik sepeda motor, itu negara mensubsidi 3,7 juta rupiah dalam satu tahun. Bagi yang naik mobil, negara mensubsidi 19,2 juta rupiah setahun. Untuk itu, saya mohon kita berhemat dalam menggunakan BBM," ujarnya.