Pengakuan WNI di Kamboja ke Legislator Binjai: Sudah Mau Mati Disetrum
- KBRI Phnom Penh
VIVA Nasional – Anggota DPRD Kota Binjai, Joko Basuki mengakui dihubungi melalui messenger Facebook dari seorang Pekerja Imigran Indonesia (PMI) berinsial AI, pada Rabu malam, 3 Agustus 2022.
AI bersama puluhan PMI yang lainnya, diduga dianiaya dan disekap di sebuah gedung di Kota Sihanoukville, Kamboja. Pemuda berusia 21 tahun itu, meminta tolong untuk segera dievakuasi dan dikeluarkan dari gedung tersebut.
Joko mengatakan dalam komunikasi melalui messenger Facebook tidak terlalu jelas. Mungkin dikarenakan sinyal. Namun, ia membuat video terkait dirinya ditelpon AI dan menjadi viral.
Video tersebut mendapatkan tanggapan dari KBRI setempat di Kamboja.
"Saya sudah telpon KBRI Pak Dudung, sudah dikondisikan mereka setelah video saya viral. Ada 83 warga Indonesia di sana dan sudah didata," ucap Joko kepada wartawan, Kamis 4 Agustus 2022.
Joko mengaku belum mengetahui persis berapa jumlah PMI asal Kota Binjai. Namun, menurut informasi diterimanya, ada PMI asal Kota Medan dan Kabupaten Langkat.
"Belum tahu berapa orang Binjai. Di sana juga ada orang Langkat dan Medan," tutur Joko.
Diperkirakan, para PMI itu baru bekerja beberapa bulan belakangan ini. Atas kejadian itu, Joko meminta dan mengharapkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi turun tangan melindungi warga negera Indonesia di Kamboja itu.
"Saya belum tahu paspor mereka sebagai tenaga kerja atau pelancong. Karena komunikasinya sulit. Saya berharap, negara harus melindungi warganya yang menjadi TKI, segera proses pemulangan mereka," kata Joko.
Dalam video itu, Joko mengatakan para PMI mendapat penyiksaan fisik berupa dipukuli hingga disetrum menggunakan listrik. Sehingga IA bersama puluhan PMI minta diselamatkan secepatnya. Karena, tidak tahan dengan penyiksaan tersebut.
"Kami sudah mau mati di sini, disetrum," ucap TKI asal Binjai dalam video cal dengan Joko.
Sebelumnya, usai bertemu dengan Kepala Kepolisian Kamboja Jenderal Neth Savouen, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bersama beberapa pejabat Polri bertemu dengan sejumlah WNI yang menjadi korban penyekapan yang dilakukan oleh perusahaan online scam di Sinhanoukville, Kamboja.
Diketahui 62 WNI tersebut telah dibawa oleh KBRI dan berada di Phnom Penh sejak 1 Agustus 2022 dini hari.
Dalam pertemuan itu Menlu RI menekankan bahwa keselamatan para WNI selalu menjadi prioritas pemerintah. Retno juga menyampaikan bahwa institusi kepolisian kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Retno berpesan agar para WNI ikut membantu pemerintah untuk mengampanyekan pencegahan perdagangan manusia. Salah satu caranya adalah agar hati-hati mencermati tawaran pekerjaan yang diberikan dengan iming-iming yang menggiurkan.