Gunung Anak Krakatau Meletus 9 Kali, Terlihat Sinar Api

Gunung Anak Krakatau Meletus
Sumber :
  • Website/magma.esdm.go.id

VIVA Nasional – Gunung Anak Krakatau (GAK) dalam beberapa hari terakhir menunjukkan peningkatan aktivitasnya. Terlihat dari 9 kali letusan yang terjadi sejak 2-4 Agustus 2022, dengan ketinggian Abul vulkaniknya antara 200 meter hingga 1.500 meter dari atas puncak.

Erupsi terbaru terjadi Kamis pagi, 04 Agustus 2022, sekitar pukul 09.26 wib. Dalam laporan yang ditulis oleh Fahrul Roji, petugas pos Pantau Gunung Anak Krakatau Pasauran, Kabupaten Serang, Banten, yang diunggah ke Magma Indonesia, aplikasi resmi Kementrian ESDM, tertulis ketinggian abu vulkanik mencapai 1.500 meter.

Dalam laporan yang dikutip Kami, 04 Agustus 2022 pukul 13.00 wib, menyebutkan kolom abu tebal berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke Utara. Erupsi itu memiliki kekuatan amplitudo maksimum 60 mm, berdurasi 52 detik dan tidak terdengar suara dentuman.

Jepretan layar akun Tiktok mengunggah video yang memperlihatkan sebuah gunung mengeluarkan larva dan diklaim merupakan rekaman peristiwa Gunung Anak Krakatau yang bocor pada Jumat, 17 Juni 2022.

Photo :
  • Cekfakta.com

Sepanjang Rabu, 03 Agustus 2022, gunung berapi di perairan Selat Sunda itu meletus sebanyak 3 kali. Erupsi pertama terjadi pukul 15.40 wib, dengan ketinggian 700 meter. Kolom abu berwarna kelabu, dengan intensitas tebal ke arah Barat Daya. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 52 mm, berdurasi 42 detik dan tidak terdengar suara dentuman. Begitu isi dalam laporan yang disusun oleh Deny Mardioni, petugas pos pantau GAK Pasauran.

Kemudian pukul 01.15 wib, ketinggian semburan abu vulkaniknya 500 meter, abu berwarna hitam ke ayah barat daya. Amplitudo maksimumnya 50 mm, tidak terdengar suara dentuman, mengeluarkan api dan berlangsung selama 52 detik.

(Ilustrasi) Gunung Anak Krakatau menghembuskan abu vulkanik.

Photo :
  • VIVA/Yandi Deslatama

Selanjutnya pukul 00.34 wib, ketinggian semburannya 200 meter, abu berwarna hitam ke arah barat daya, muncul api, tidak terdengar suara dentuman, amplitudo maksimumnya 36 mm dan berdurasi 39 detik.

Kemudian sepanjang tanggal 2 Agustus 2022, Gunung Anak Krakatau meletus sebanyak 5 kali. Pertama kali terjadi pukul 15.49 wib dengan ketinggian semburan abu vulkanik 1.500 meter, abu berwarna kelabu mengarah ke timur laut. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimumnya 33mm, berdurasi 32 detik dan tidak terdengar suara dentuman.

Kemudian pukul 18.35 wib dengan ketinggian letusan 200 meter, kolom abu berwarna kelabu mengarah ke barat daya, dengan amplitudo maksimum 40 mm, berdurasi 1 menit 39 detik, tidak terdengar suara dentuman dsm terlihat sinar api.

Letusan disusul pukul 19.06 wib dengan ketinggian 500 meter dari atas puncak, kolom abu berwarna hitam mengarah ke barat daya, amplitudo maksimum 45 mm, berdurasi 1 menit 35 detik, tidak terdengar suara dentuman dan teramati sinar api.

Erupsi kembali terjadi pukul 22.49 wib dengan ketinggian 500 meter, kolom abu berwarna hitam tebal ke arah barat daya, amplitudo maksimumnya 55 menit, berdurasi 1 menit 6 detik, tidak terdengar suara dentuman dan terlihat sinar api.

Letusan Gunung Anak Krakatau terjadi kembali pukul 23.19 wib dengan ketinggian 300 meter. Abu tebal berwarna hitam mengarah ke barat daya, dengan amplitudo maksimum 41 mm, berdurasi 45 detik, tidak terdengar suara dentuman dan terlihat sinar api.

Saat ini, Gunung Anak Krakatau berstatus Level III atau Siaga, dengan rekomendasi tidak mendekati badan gunung dalam radius 5 kilometer.

Baca juga: Terkubur Material Semeru 8 Bulan, Jasad Rendy Akhirnya Ditemukan