Luas Kebakaran di Perbukitan Danau Toba Capai 85 Hektar

Kebakaran di perbukitan Danau Toba, Samosir
Sumber :
  • VIVA/BS Putra

VIVA Nasional – Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Utara menyatakan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di perbukitan kawasan Danau Toba di Kabupaten Samosir, capai sekitar 85 hektare. Sampai hari ini, seluruh api di perbukitan berhasil dipadamkan.

Karhutla terjadi tepatnya di sekitar Desa Partungko Naginjang perbatasan di Desa Hariarapintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumut. Dimana, kebakaran menghanguskan lahan mencapai 85 hektar. Dengan rincian di titik Limbong sekitar 45 hektar dan titik Jalan Tele sekitar 40 hektar

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sumatera Utara, Herianto menjelaskan api berhasil dipadamkan oleh tim petugas gabungan, pada Selasa pagi, 2 Agustus 2022, sekitar pukul 05.00 WIB.

"Sudah padam, masih adalah beberapa titik panas lah. Secara umum sudah padam dan tidak mengkhawatirkan lagi. Saya dapat informasi pagi-pagi subuh, sudah mati, sekitar jam 5 pagi," kata Herianto saat dikonfirmasi VIVA, Selasa siang, 2 Agustus 2022.

Tim gabungan pemadaman api tersebut, terdiri Dishut Sumut, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 12,13 dan 13. Kemudian, Manggala dan TNI/Polri setempat. Lanjut, Herianto mengungkapkan untuk saat ini, sedang dilakukan pendingan untuk mencegah terulang kembali Kebakaran.

"Ya, proses pendinginan lah. Karena, tidak hujan-hujan sekarang, ini juga repotnya. Karena, di pinggiran jalan Tele itu, mengkhwatirkan dengan jarak padang," jelas Herianto.

Herianto juga mengapresiasi tim gabungan melakukan pemadaman api dengan baik dengan cepat. Sehingga kondisi Karhutlah tidak merambat secara luas. "Kita keroyok api itu, kerjasama dengan kawan-kawan seluruh komponen, yang memang terlibat," ucap Herianto.

Herianto menambah di lokasi kebakaran tersebut, tim gabungan mengalami kesulitan untuk melakukan pemadaman api. Karena, disebabkan medan yang terjal, perbukitan dan ditambah lagi tidak memiliki peralatan mumpuni untuk menjinakkan api dengan cepat. 

"Artinya kita memadamkan biar tidak terlalu luas. Kalau di atas (perbukitan) peralatan tidak. Mengamankan api, jangan sampai kita jadi korban," jelas Herianto.