Satlinmas-Satpol PP Masuk Komponen Cadangan Pertahanan Negara
- VIVA/Dede Idrus
VIVA Nasional - Satuan Linmas (Satlinmas) dinilai punya peran penting karena sebagai organisasi yang paling dekat di tengah masyarakat. Selain itu, Satlinmas juga punya tugas untuk mendukung ketentraman dan ketertiban umum hingga tingkat desa atau kelurahan.
Demikian disampaikan Direktur Polisi Pamong Praja PP dan Perlindungan Masyarakat (Pol PP dan Linmas) Kemendagri Bernhard E Rondonuwu Bernhard saat bimbingan teknis atau bimtek pengelolaan SDM Satlinmas.
Menurut dia, ada 2 hal menyangkut penyelenggaraan Linmas yakni penganggaran dan potensi. Dia menekankan Satlinmas punya potensi besar namun banyak yang tak menyadari sehingga tidak dioptimalkan.
"Kegiatan linmas di daerah merupakan kunci pengoptimalan penganggaran. Dan, potensi Satlinmas adalah pada kode rekening anggaran yang seharusnya dimanfaatkan dengan baik," kata Bernhard, dalam keterangannya, yang dikutip pada Kamis, 28 Juli 2022.
Ada beberapa pembicara dalam bimtek yang digelar selama tiga hari sejak Senin, 26 Juli 2022. Pun, dalam kegiatan ini diikuti 50 peserta secara offline dan 100 peserta online dari berbagai daerah.
Salah seorang pembicara laiinya yaitu Direktur Sumber Daya Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Pothan) Kemenhan, Brigjen Fahrid Amran menyampaikan materi terkait komponen cadangan pertahanan negara. Dia menyinggung bahwa Satpol PP dan satlinmas termasuk bagian komponen cadangan pertahanan negara.
Dia merincikan, potensi pertahanan terdiri dari komponen utama yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan komponen cadangan serta pendukung. Fahrid menekankan Satpol PP dan satlinmas masuk jadi komponen pendukung warga terlatih yang siap digerakkan jika negara dalam kondisi perang.
"Saat ini, Indonesia memiliki 445.030 tentara aktif dan 3.103 tentara cadangan membuat negeri ini di peringkat 14 dunia," jelas Fahrid.
Sementara, Kepala Urusan Administrasi Inspektorat Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), Kapten Inf Yayan Hendrayana menyoroti mekanisme kolaborasi antara TNI dan Satpol PP. Sebab, ia menekankan, dua lembaga itu perlu sinergitas yang nyata demi mengimplementasikan kolaborasi.
Lalu, saat penutupan bimtek disampaikan Kasubdit Perlindungan Masyarakat Kemendagri Fadly Elwa Purwansyah. Dia mengatakan pentingnya kepada daerah dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) Satlinmas agar bisa dijalankan sesuai dengan regulasi yang ada.
Menurutnya, materi yang disampaikan selama bimtek oleh setiap pembicara sudah jelas dan bisa segera di implementasikan di daerah masing-masing. Pun, dia meminta agar daerah bisa melengkapi bukti dukung untuk pengisian instrumen manajemen SDM Satlinmas.
"Karena dengan adanya instrumen tersebut. Kinerja penyelenggaraan Linmas di daerah dapat diukur," ujarnya.