Tak Datang ke Komnas HAM, Kemana Bharada E?

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA Nasional – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik meminta kepada Tim Khusus yang dipimpin Irwasum, Komjen Pol Agung Budi Maryoto untuk menghadirkan Bharada E dalam pemeriksaan hari ini, Selasa 26 Juli 2022.

Taufan mengatakan, baru ada lima aide de camp (ADC) atau ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo yang hadir di Gedung Komnas HAM saat ini. Sementara dua ajudan lagi masih belum diketahui kedatangannya.

"Ada lima ajudan Ferdy Sambo memenuhi panggilan pemeriksaan. ada dua orang lagi. Bharada E belum hadir," kata Taufan dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa 26 Juli 2022. 

Ajudan Irjen Ferdy Sambo penuhi panggilan Komnas HAM

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Oleh sebab itu, pihak Komnas HAM terus mendesak aparat kepolisian khususnya Mabes Polri untuk menghadirkan Bharada E dalam pemeriksaan tersebut. 

Menurut Taufan, pihaknya sangat membutuhkan keterangan dari Bharada E. Yang diketahui sosoknya adalah orang yang terlibat langsung dengan Brigadir J ketika baku tembak berlangsung di rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Karena komnas Ham membutuhkan keterangan dengan Bharada E. Kami sudah komunikasi dengan pak Irwasum. total ada tujuh ajudan dipanggil oleh Komnas HAM. Pagi ini baru datang lima orang," ucapnya.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

"Saya minta supaya hadir, Bharada E harus datang. Model pemeriksaan tentu kami bisa menggali sebanyak- banyaknya," sambungnya.

Taufan juga menegaskan pihaknya akan menunggu kedatangan Bharada E hingga besok pagi agar dapat memberikan informasi dan keterangan secara lengkap ke Komnas HAM. 

"Kami tunggu besok pagi, harus datang," tutur Taufan.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM, M Choirul Anam menilai pemanggilan para ajudan Irjen Sambo merupakan yang paling penting untuk membuat kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J ini menjadi terang. Setelah mendapat keterangan dari semua ajudan, kata Anam, pihaknya akan bergerak lebih cepat untuk mendalami kasus tersebut.

"Jadi memang salah satu tugas komnas HAM yang paling penting adalah membuat rangkaian peristiwa. Jadi ADC ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," ujar Anam. 

"Jadi kami kepingin komprehensif, analisa analisa yang berkembang di publik saat ini, kami kepingin tau persis apa dan bagaimana peristiwa itu terjadi," tambah Anam.