Soal Autopsi Brigadir J dan Penyadapan HP, Keluarga: Mana Hasilnya
- VIVA/Syarifuddin
VIVA Nasional – Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan sampai saat buat pihak keluarga berduka yang mendalam.
Brigadir J disebut saling baku tembak dengan Bharada E, dan pihak keluarga pun sampai saat ini tidak mengenal siapa sosok anggota polisi tersebut karena tidak pernah ditampilkan ke publik.
"Kita tidak mengenal siapa sosok disebut-sebut Bharada E tersebut," ujar Bibi dari Brigadir J, Roslin Simanjuntak kepada VIVA Nasional, Rabu 20 Juli 2022.
Baca juga: MK Tolak Uji Materi UU ITE Soal Pasal Pencemaran Nama Baik
Roslin menyebutkan hasil penyampaian autopsi Brigadir J yang sebelumnya disebut-sebut baku tembak belum diterima dan mabes polri yang sebelumnya akan menyampaikan hasilnya ke publik namun sampai saat ini belum dilakukan.
"Katanya mau disampaikan ke Publik namun sampai saat ini hasil autopsi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat belum ada," ujarnya.
Roslin menceritakan, selama almarhum Brigadir J hidup pernah bercerita ada temannya baru direkrut tiga bulan termasuk Bharada E, namun ia tidak tahu sosoknya.
"Semasa hidup Brigadir J pernah bercerita namun saya tidak tahu siapa itu Bharada E," jelasnya.
Terpisah, Ayah kandung Brigadir J, Samuel Hutabarat mengatakan handphone milik keluarga Brigadir J sampai saat ini merasa disadap dan itu diketahui ketika menelepon yang selalu berbunyi berisik.
"Dengan adanya indikasi sadapan ini, pihak keluarga menyatakan berhati-hati dan hanya memberikan keterangan melalui tatap muka," katanya.