RS Polri: 7 Jenazah Tabrakan Muat Truk Pertamina Belum Teridentifikasi
- VIVA/Andrew Tito
VIVA Nasional – Pihak RS Polri Kramat Jati mengatakan masih identifikasi 7 Jenazah korban tewas kasus kecelakan tabrakan maut Truk Tangki Pertamina yang terjadi di traffic light (TL) CBD, Jl Alternatif Cibubur, Bekasi, Senin 18 Juli 2022.
Kasubdit DVI Polri AKBP Nugroho Lelono mengatakan sebelum pihaknya telah menyerahkan dua Jenazah untuk dipulangkan, yaitu Anggota TNI AL, Peltu Suparno dam istrinya Trihastini yang merupakan ASN di TNI AL.
Nugroho mengatakan dengan demikian hingga kini masih ada 7 jenazah yang masih belum teridentifikasi identitasnya di Rumah Duka RS Polri Kramat Jati.
Baca juga: Detik-detik Truk Pertamina Tabrakan di Cibubur, Pemotor Wanita Keseret
“Dan malam ini jam 22.30, sudah kita serahkan 2 jenazah atas nama Suparno 51 tahun dan Priyastini 50 tahun. Beliau almarhum suami istri yang tinggal di Perum TNI AL, yang kebetulan memang anggota TNI AL," ujar Nugroho di RS Polri Kramat Jati Jakrta Timur, Senin 18 Juli 2022.
Nugroho mengatakan, ketujuh jenazah yang masih ada di RS Polri, yakni dua orang wanita dan lima orang pria.
“Dan sekarang di dalam masih ada 7 jenazah lagi. dua perempuan, lima laki-laki. Total yang seperti disampaikan tadi, total di dalam ada sembilan jenazah. Tiga perempuan, enam laki laki,” ujarnya.
Nugroho mengimbau pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melaporkan ke RS Polri dengan membawa data-data keterangan keluarga tersebut.
“Kami meminta kepada pihak keluarga yang merasa kehilangan bisa melapor ke RS Polri khususnya ruang instalasi forensik. Ada Pos AM, nanti langsung ke pos AM,” ujarnya.
Nugroho mengatakan hingga kini pihaknya masih bekerja mengidentifikasi para korban tewas, lantaran kebanyakan jenazah, sulit dikenali.
“Dan kami di dalam masih proses pemeriksaan yang lainnya sambil menunggu data dari keluarga korban,” ujarnya.
Nugroho menuturkan, pihaknya akan benar-benar memastikan identitas korban jangan sampai tertukar hingga bisa diterima pihak keluarga masing-masing.
“Secara visual masih jelas karena proses pembusukan belum ada, karena masih jenazah baru, cuma kita harus memastikan jangan sampai jenazah ini tertukar atau salah identifikasi. Kami harus memastikan jenazah ini sampai kepada keluarganya,” ujarnya.