Cerita Security soal Decorder CCTV Komplek Rumah Irjen Sambo Diganti

Polisi berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo setelah peristiwa baku tembak dua ajudannya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Juli 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

VIVA Nasional – Ketua RT di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan sebelumnya mengatakan bahwa, kalau decorder CCTV di pos satpam sempat diganti usai insiden penembakan di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.

Dalam kasus saling tembak antara anggota polisi tersebut, Brigadir J atawa Nofryansah Yosua Hutabarat tewas ditembak Bharada E, yabg terjadi terjadi pada Jumat 8 Juli 2022 lalu. Sementara itu, decoder CCTV di pos satpam tersebut diganti pada Sabtu 9 Juli 2022.

Salah seorang petugas security komplek, Jafar mengatakan, decoder CCTV itu diganti lantaran rusak tersambar petir dan terpaksa harus diganti.

"Itu kan abis dibetulin kemarenan, abis kesamber petir, makannya diganti," ujar Jafar ditemui awak media di Komplek Polri, Duren Tuga Jakarta Selatan, Jumat 15 Juli 2022.

Jafar menjelaskan, CCTV yang tersambar petir itu terjadi pada bulan lalu yang mengakibatkan kamera pengawas di sekitar pos satpam mengalami eror.

"Sudah sebulanan yang lalu, Berapa ya, masih ada yang bisa. Sekitar 4 atau 3 kalau. Ya kita misal pas ujan kan kita matiin karena ujan takut kesambar petir lagi, kita nyalain pada mati semua, begitu. Jadi error kek error," ujarnya.

Jafar jelaskan, decoder CCTV itu diganti oleh penyidik kepolisian, namun Jafar mengaku tidak tahu dari satuan mana polisi yang mengganti decoder CCTV tersebut.

"Iya penyidik yang ganti, Ya orang lagi banyak saya juga tidak tahu dah (jumlahnya," ujarnya.

Sebelumnya, Seno Sukarto, Ketua RT. 05 RW. 01 di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan menyebut, decoder kamera CCTV yang terpasang di pos satpam diganti usai insiden baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat.

"Maksudnya itu bukan CCTV di rumah Pak Sambo, CCTV alatnya yang di pos (satpam)," ujar Seno, Rabu 14 Juli 2022.

Seno mengatakan, decoder CCTV yang diganti oleh pihak kepolisian berlangsung satu hari usai insiden terjadi, yakni Sabtu yang diketahui usai satpam melaporkan kejadian itu.

Seno pun mengaku tidak tahu alasan mengapa aparat kepolisian mengganti decoder CCTV di pos satpam tersebut.

Bahkan, purnawirawan jenderal bintang dua itu mengaku kesal, mengapa polisi tidak melapor kepada dirinya yang merupakan ketua RT.

'’Sampai sekarang saya ketemu saja nggak, terus terang saya juga ya kesal. Saya ini dianggap apa sih, maaf saja saya ini Jenderal loh, meskipun RT," ujarnya.

Seno yang mantan Kapolda Aceh dan Kapolda Sumatra Utara itu juga tersinggung atas kejadian tersebut. Sebab, aparat kepolisian yang datang sama sekali tidak melapor kepada dirinya.

"Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali nggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," ujarnya.

Seno baru mengetahui adanya baku tembak yang menewaskan Yosua ketika membaca berita. Meski sebelumnya, Seno mengaku sudah mencium aroma kejanggalan atas rententan peristiwa yang dilaporkan satpam tersebut.

"Terus terang saya justru membaca YouTube itu. Itu saya baru tahu loh, itu ada kaitannya dengan itu. Meskipun sebetulnya saya sudah agak ragu-ragu ada apa sih ini sebetulnya," ujarnya.

Baca juga: Polri Klarifikasi Dugaan Decoder CCTV di Rumah Ferdy Sambo Diganti