Matahari Tepat di Atas Kabah Sore Ini, Saatnya Luruskan Kiblat
- VIVA/Dedy Priatmodjo
VIVA Nasional – Fenomena Matahari berada di atas Ka’bah akan terjadi pada hari ini Jumat, 15 Juli 2022. Dalam ilmu falak, fenomena ini disebut sebagai Rashdul Qiblat. Fenomena alam ini sendiri bisa digunakan umat Islam untuk mencocokkan arah kiblat. Sebab, bayangan benda yang terbentuk akan mengarah ke Ka’bah.
Dalam siaran pers Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jumat 15 Juli 2022, menjelaskan bahwa Rashdul Qiblah merupakan peristiwa di mana kedudukan Matahari dipandang dari Bumi akan berada diatas Ka’bah.
Dijelaskan lebih lanjut, dalam siklus gerak semu tahunan tersebut, kedudukan Matahari seakan-akan berpindah secara teratur dari utara ke selatan dan sebaliknya.
Siklus ini berlangsung di antara Garis Balik Utara (lintang 23,5 derajat LU) dan Garis Balik Selatan (lintang 23,5 derajat LS). Matahari akan di posisi ini pada 20 atau 21 Juni setiap tahunnya. Sebaliknya, akan menempati titik zenith Garis Balik Selatan pada 21 atau 22 Desember.
Pada saat terjadinya Rashdul Qiblah, nilai deklinasi Matahari sangat berdekatan dengan nilai garis lintang kota Mekkah. Sehingga, nantinya terjadi kulminasi atas di kota Mekah dan Matahari akan berada di titik zenith Mekah.
Dalam kondisi Rashdul Qiblah, maka setiap benda yang terpasang tegaklurus paras air di kota Mekah akan kehilangan bayang–bayangnya.
Sebaliknya bayang–bayang dari benda yang sama namun berada di luar kota Mekah dan sedang tersinari Matahari akan tepat sama dengan arah kiblat setempat. Inilah sebabnya Roshdul Qiblat menjadi salah satu metode terakurat dalam mengukur arah kiblat.
Rashdul Qiblah ini akan terjadi pada Jumat 15 Juli 2022 pukul 12.27.38 waktu Saudi Arabia atau pukul 16.28 WIB dan 17.28 WITA.
Berikut Cara Menentukan Kiblat dengan Rashdul Qiblah:
Gunakan benda yang terpasang tegaklurus paras air setempat sebagai acuan.
1. Siapkan jam yang sudah terkalibrasi atau dicocokkan dengan BMKG
2. Tentukan tempat yang akan diketahui arab kiblatnya dengan mencari lokasi yang terkena cahaya matahari
3. Tancapkan tongkat yang berdiri tegak lurus diatas permukaan tanah
4. Tunggu waktu Rashdul Qiblah, lalu perhatikan bayangan tongkat tersebut.
5. Kemudian, tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan. Garis lurus yang mengarah dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
Untuk diketahui, sejumlah wilayah di Indonesia tidak bisa memanfaatkan fenomena ini seperti Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Hal itu dikarenakan Matahari terbenam di wilayah tersebut sebelum Rashdul Qiblah terjadi.