Gelar Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2022, Ini Catatan Amirul Hajj
- MCH 2022
VIVA Nasional – Musim haji sudah hampir selesai. Maka dari itu, sebentar lagi, kloter pertama akan segera meninggalkan tanah suci dan akan kembali ke Indonesia, tepatnya dimulai pada 15 Juli 2022. Dikabarkan, ada empat embarkasi yang akan mengawali fase pemulangan ini, yaitu: kloter pertama Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Padang (PDG), dan Solo (SOC).
Menandai hal ini, Amirul Hajj menggelar rapat evaluasi. Amirul Hajj adalah pemimpin misi haji Indonesia di Tanah Suci. Tugas dari Amirul Hajj sendiri antara lain melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi. Pada tahun ini, delegasi Amirul Hajj diketuai oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas dan Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid sebagai salah satu wakil atau Naib Amirul Hajj 2022.
Diketahui, para Amirul Hajj melakukan rapat evaluasi, melansir dari Kemenag, rapat tersebut membahas penyelenggaraan puncak haji Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Rapat berlangsung di Kantor Daerah Kerja Mekah.
Rapat dihadiri oleh seluruh Amirul Hajj yaitu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah selaku Penanggung Jawab Hilman Latief, Wakil Penanggung Jawab Nizar, para Pengendali Teknis, Ketua dan Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, para Kepala Daerah Kerja dan Kepala Bidang, serta para Wakil Kepala Satuan Operasional Armuzna.
Hasil evaluasi, Yaqut mengucapkan rasa syukurnya lantaran proses penyelenggaraan ibadah haji hingga fase Armuzna berjalan lancar. Ia juga mengapresiasi kinerja petugas dan meminta hal itu dipertahankan sampai akhir penyelenggaraan ibadah haji. Ia juga berkata bahwa agar persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun selanjutnya bisa dilakukan sejak dini.
“Siapkan penyelenggaraan haji 1444 H sejak awal,” jelas Yaqut di Mekah, 11 Juli 2022, pada Senin malam.
Yakut juga menjelaskan ia dan pihaknya sudah mencatat apa saja yang bisa jadi bahan evaluasi dan perbaikan yang perlu dilakukan di masa mendatang. Sejumlah masukan perbaikan juga sudah disampaikan saat bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al-Rabiah. “Kami berdua sepakat untuk meningkatkan kualitas layanan haji yang tahun ini sudah berjalan baik dan akan terus memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada,” lanjut Yaqut.
“Menteri Haji Arab Saudi komitmen untuk merespons masukan kita dan karenanya perlu pembicaraan lebih awal terkait dengan ibadah haji tahun depan,” sambungnya.
Selain itu, Yaqut juga menekankan pentingnya mengupayakan pemenuhan seluruh fasilitas yang sudah tertera di dalam kontrak dan pelayanan oleh PPIH agar jemaah haji nyaman beribadah.
"Saya berharap, simbol-simbol kenegaraan bisa muncul di petugas dan jemaah haji pada penyelenggaraan tahun mendatang. Para pembimbing ibadah juga harus benar-benar dari pembimbing ibadah yang menguasai ilmu fikih dan ibadah. Mari bersama berusaha membuat nyaman jemaah. Jika nyaman, jemaah juga merasa aman,” tambahnya.
Hal terakhir yang ditekankan Yakut adalah layanan terhadap jemaah haji sudah diberikan dengan baik, namun tak ada salahnya jika bisa ditingkatkan lagi. Layanan yang dimaksud adalah layanan ibadah yang menjadi fokus utama, proses pendampingan kepada jemaah yang sudah dilakukan. Selain itu, ada juga layanan umum yang mencakup akomodasi, transportasi, dan konsumsi di Masyair (Armuzna), Mekah, dan Madinah.
“Layanan kesehatan juga berperan strategis dalam mensukseskan penyelenggaraan ibadah haji,” ungkap Yaqut.