Ridwan Kamil Ungkap Cara Allah SWT Muliakan Eril
- Tangkapan layar
VIVA Nasional – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istrinya Atalia Praratya dan keluarga akhirnya membuka diri kepada publik selepas kepergian sang putra sulung Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang telah meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss pada 26 Mei 2022 lalu.
Mungkin dalam masih perasaan yang berduka atas kepergian sang putra, Ridwan Kamil menegarkan dirinya untuk menceritakan sang anak yang kepergiannya sempat menjadi sebuah fenomena di Tanah Air.
Baru-baru ini dirinya membuka diri untuk membas Eril melalui wawancara dengan Najwa Shihab di kanal YouTube Mata Najwa. Tak hanya Ridwan Kamil dan Atalia saja, namun juga ada cerita dari keluarga lainnya seperti kedua nenek Eril, paman Eril dan bahkan ajudan dari Atalia.
Karena fenomena tersebut, Ridwan Kamil pun sebagai seorang ayah banyak mendapatkan pertanyaan, apa sebenarnya yang telah dilakukan oleh putranya Eril hingga ia begitu membuat jutaan orang bersimpati dan mendoakannya.
Setelah menelaah secara spiritual, akhirnya Gubernur Jawa Barat tersebut mendapatkan jawaban dari kemuliaan yang Eril dapatkan di hari kepulangannya untuk menghadap sang Maha Kuasa. Dirinya mengatakan bahwa itu karena prinsip hidup yang Eril jalani selama hidupnya.
“Saya paham secara spiritual bahwa Allah memuliakan Eril itu di hari pulangnya. Jawaban saya akhirnya ketemu, satu ahli minta maaf, dua ahli sedekah dan ikhlas, yang ketiga ahli terima kasih,” tutur Ridwan Kamil kepada Najwa Shihab yang dikutip VIVA pada Kamis, 7 Juli 2022.
“Jadi prinsip hidup dari Eril mah itu kalau boleh disimpulkan, suka minta maaf, suka bersedekah dengan keikhlasan tanpa diketahui dan suka berterima kasih,” sambungnya.
Itulah jawaban dari banyaknya pertanyaan mengapa Emmeril Kahn Mumtadz yang hanya seorang anak Gubernur Jawa Barat sangat banyak didoakan dan bahkan sangat dimuliakan hingga hari kepulangannya menghadap sang Maha Kuasa.
Seperti yang diketahui bahwa kepergian Eril begitu menjadi fenomena karena banyak diberikan doa oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan di hari jenazah almarhum akan dikebumikan dirinya diantar oleh jutaan orang mulai saat berangkat dari Gedung Pakuan Bandung hingga ke kawasan Cimaung, Kabupaten Bandung tempat peristirahatan terakhirnya.