Perbedaan Program Haji Furoda, Haji Plus dan Haji Reguler

Jemaah haji saat tiba di bandara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eko Priliawito

VIVA Nasional – Saat ini sedang musim haji dan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443H/2022 telah memasuki sudah berjalan. Puncak haji sendiri akan dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah atau 8 Juli 2022. Calon jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji memiliki berbagai pilihan program haji, diantaranya seperti haji reguler, haji plus bahkan haji furoda. Ketiga program haji tersebut memiliki perbedaan. Lantas, apa perbedaan program haji tersebut? Simak penjelasan perbedaan program haji reguler, plus dan furoda berikut ini. 

Program Haji Reguler

Calon jemaah tengah melakukan Manasik Haji. (Ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Program haji reguler merupakan bentuk jalinan kemitraan antara pemerintah RI dan pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji untuk Warga Negara Indonesia (WNI). 

Biasanya masa tunggu calon jemaah haji program reguler ini lebih lama dibandingkan program haji lainnya yakni sekitar 10 sampai 30 tahun. Sementara untuk biayanya lebih murah dibandingkan harga program haji lainnya hanya berkisar Rp40 juta, tergantung dengan kurst saat calon jemaah haji melakukan pendaftaran dan pelunasan biaya. 

Untuk fasilitas yang didapatkan dari program haji reguler biasanya sudah paket dengan hotel, Namun hotel bagi program haji reguler ini jarak agak jauh dari Masjidil Haram. 

Kemudian saat puncak ritual ibadah haji untuk melakukan wukuf di padang Arafah, para jemaah haji akan bermalam di Muzdalifah dan Mina kemudian dilanjutkan dengan melontar jumrah di Mina. Jemaah program haji reguler akan disediakan tenda namun hanya menggunakan alas karpet biasa. 

Untuk jangka waktu pelaksanaan ibadah haji program reguler sendiri berlangsung selama 40 hari atau sebulan lebih. 

Program Haji Plus

Ilustrasi Jemaah Haji

Photo :
  • vstory

Program haji plus merupakan pelaksanaan haji yang diselenggarakan oleh pihak swasta atau disebut Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Masa tunggu atau calon jemaah haji program haji plus lebih cepat dari reguler sekitar 5 sampai 7 tahun. 

Sementara untuk biayanya lebih mahal dari program reguler yakni berkisar dari Rp150 juta hingga Rp160 juta, tergantung perubahan kurst saat calon jemaah mendaftar dan melunasi biayanya. 

Untuk fasilitas yang didapatkan dalam program haji plus ada hotel bintang lima yang jaraknya lebih dekat ke Masjidil Haram. Saat pelaksanaan puncak ibadah haji melakukan wukuf di padang Arafah, jemaah haji akan bermalam di Muzdalifah dan Mina dengan disediakan tenda dan alas kasur yang nyaman. Bagian dalam tenda juga sudah sudah dilengkapi dengan pendingin ruangan.

Jangka waktu ibadah program haji plus hanya berlangsung maksimal 26 hari untuk kelompok Arbain di Masjid Nabawi. Sementara bagi kelompok non-Arbain bahkan bisa dilakukan lebih cepat lagi, antara 15 sampai 19 hari.

Program haji Furoda

Jemaah calon haji naik pesawat untuk berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Haji Furoda atau disebut juga haji mujamalah merupakan program haji legal di luar kuota haji dari Pemerintah Indonesia. Para jamaah Haji Furoda tidak memakai visa haji melainkan visa khusus bernama Visa Furoda. Calon haji Furoda berarti mendapatkan undangan dari Kerajaan Arab Saudi untuk berhaji atau dengan kata lain disebut sebagai undangan haji. 

Seperti yang tertera dalam UU No.8 tahun 2019, tentang penyelenggaraan Haji dan Umroh, Haji Furoda adalah Visa Haji yang kuotanya langsung dari pemerintah Arab Saudi tanpa bergantung dengan kuota resmi pemerintah. Visa tersebut artinya langsung berada di bawah naungan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Mereka yang menerima visa haji Furoda bisa beribadah haji tanpa harus antre, seperti haji reguler dan plus.