Presiden ACT Sampaikan Permohonan Maaf, Ini Katanya

Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar gelar konferensi pers.
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

VIVA – Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait dengan isu yang beredar saat ini. Permintaan maaf ini kata Ibnu sebagai sikap dari ACT karena mengganggu kenyamanan masyarakat.

"Permohonan maaf saya sampaikan sebesar-besarnya kepada masyarakat. Mungkin masyarakat kurang nyaman atas pemberitaan tersebut," ujar Ibnu dalam konferensi pers, Senin, 4 Juli 2022. 

ACT Disebut Bukan Amil Zakat Melainkan LSM di Bidang Kemanusiaan

Lebih jauh, Ibnu menegaskan bahwa ACT bukanlah amil zakat. Melainkan lembaga kemanusiaan yang telah memiliki izin dari Kementerian Sosial (Kemensos). ACT merupakan Non Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkiprah di puluhan negara dan telah menyebarkan bantuan ke banyak negara.

"ACT menjadi penyalur bantuan melalui berbagai program masyarakat baik kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan," jelasnya.

Organisasi ACT

Photo :
  • Instagram @actforhumanity

Heboh Gaji Fantastis Petinggi ACT 

Diberitakan sebelumnya, Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau yang kerap disingkat ACT sedang menjadi sorotan masyarakat. Sebab, para petinggi yayasan ini diduga ‘menyelewengkan’ dana donasi. Selain itu, mereka juga dianggap tidak transparan dalam penyaluran dananya.

Bentuk penyelewengan dana ini, di antaranya dengan gaji fantastis dan fasilitas yang diterima para petinggi ACT.

Contohnya, mantan Presiden dan salah satu pendiri ACT, Ahyudin mendapatkan gaji Rp250 juta. Kemudian di bawahnya, Senior Vice President meraih gaji Rp180 juta, Vice President Rp80 juta, Direktur Utama Rp50 juta dan Direktur Rp30 juta.

Viral #JanganPercayaACT

Setelah diinvestigasi oleh salah satu media nasional, para petinggi ACT dikabarkan menggunakan dana donasi untuk kebutuhan pribadi. Kemudian, laporan keuangan sejak tahun 2021 tidak dirilis oleh pihak ACT. Padahal sejak berdiri dari tahun 2005 hingga 2020, mereka rutin memposting laporan keuangan di situs resmi ACT sebagai bentuk transparansi.

Namun hingga pertengahan 2022, laporan keuangan ACT tahun 2021 belum dirilis. Biasanya laporan keuangan ditampilkan setiap akhir tahun periode atau 31 Desember. Kendati begitu, tagar #JanganPercayaACT menjadi trending topic di Twitter sejak kasus ini terungkap pada 3 Juli 2022.