AMSI Berupaya Temukan Role Model Baru Bisnis Media Massa Digital

AMSI gelar diskusi terkait keberlangsungan bisnis media di era sekarang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menggelar diskusi yang membahas keberlangsungan bisnis media agar sustainabel dan mendapatkan tempat yang bagus di masyarakat. Hal ini penting mengingat perkembangan zaman semakin maju yang berdampak terhadap media massa di Tanah Air. 

Dalam diskusi tersebut, AMSI berupaya menemukan role model baru dalam pengembangan usaha media massa berbasis digital. Penanggungjawab Program Internews-USAID Media, Suwarjono menyampaikan, ada dua tantangan media massa saat ini. Tantangan itu yakni menemukan model baru bisnis media digital dan mengupayakan untuk tetap bisa survive di tengah gempuran media sosial yang saat ini sangat masif.

“Kita sudah mendapatkan tantangan dari media sosial. Yang di era generasi saat ini masyarakat lebih mengenal media sosial daripada media publisher yang menjalankan bisnis jurnalisme. Ini tantangan yang cukup berat," ujar Suwarjono dalam keterangannya saat acara Media Sustainability and Community Engagement Fellowship Oversight, Senin 27 Juni 2022.

Menurut dia, di AMSI saat ini tengah mencari rule model keberlangsungan bisnis media yang berkelanjutan. Dia mengatatakan media sosial dan media digital memiliki kesamaan dalam penyerapan. Kata dia, kesamaannya karena keduanya memiliki kesamaan dalam hal page views dan jumlah engagement. 

AMSI gelar diskusi terkait keberlangsungan bisnis media di era sekarang.

Photo :
  • Istimewa

Maka itu, saat ini jadi kesempatan untuk belajar dan mengeksplorasi lebih detail baik data audiens, target, demografi serta cara mengelola data.

“Diharapkan kita bisa temukan format baru sehingga media AMSI ke depan bisa maju bersama. Kami harapkan hasil dari pelatihan ini tidak hanya bagi media kita tetapi peserta bisa menyebarkan ke teman-teman dari media lain," tuturnya.

Pun, teman-teman AMSI yang sudah mewakili daerah masing-masing agar juga menyebarluaskan hasil dari pelatihan.

Sementara itu, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono mengatakan tantangan ini sangat nyata dan konkret. Karenanya, AMSI melakukan rangkaian kegiatan yang panjang selama 1,5 tahun terakhir, dimulai dari assesment anggora AMSI. 

Bersama UNESCO, Eric telah membangun 30 radio lokal di Indonesia di bawah platform yang sama tapi kolaps. Pemicunya karena tak ada visi bisnis yang sama maupun organisasi yang membantunya. Selain itu, intervensi aktivitas yang melibatkan bisnis masih sangat terbatas. 

“Keragaman media yang dijalani adalah bagian dari pengembangan ekosistem, dan sekarang sudah menjadi bagian yang alamiah yang harus dikerjakan. Internews bersama Newsgain melaksanakan hal ini, melakukan mentoring bersama," jelas Eric. 

Menurut dia, tak semua bisa diterapkan di semua daerah karena situasi berbeda. Begitu juga situasi bisnis yang berbeda juga ikut mempengaruhi. "Tetapi setidaknya kita mencoba melakukan ini. AMSI tidak akan berhenti di kegiatan ini,” ujarnya. 

Adapun acara diskusi AMSI ini digelar di dua kota yaitu Yogyakarta dan Makassar. Kegiatan di Yogyakarta digelar pada Senin-Rabu 27-29 Juni 2022, diikuti insan tiga media yaitu Harian Jogja, Murianews dan Harapan Rakyat. Adapun kegiatan di Makassar akan digelar Kamis-Sabtu 30 Juni-2 Juli 2022, diikuti Jubi dan Kabar Makassar.

Para peserta melakukan diskusi bersama Eric Sasono (Chief of Party Internews Indonesia), Jason Lambert (Senior Director Media Business Unit Newsgain), Elshad Gojayev (Digital Performance Manager Newsgain) dan Titi Kusumandari (Sustainability officer Newsgain) dipandu oleh Sarah Ervina (Program Officer AMSI).