3 Fungsi Gelang Jemaah Haji Indonesia
- Twitter @HajMinistry
VIVA – Ribuan jemaah haji yang berada di Arab Saudi secara kasat mata terlihat sama, tidak ada perbedaan yang mencolok dari Jemaah antar negara. Namun jika jeli, ada kekhasan untuk jemaah haji asal Indonesia, yaitu semua Jemaah memakai gelang jemaah haji yang berbahan logam.
Ternyata gelang yang dipakai oleh seluruh Jemaah Haji Indonesia tersebut memiliki berbagai fungsi yang sangat membantu para Jemaah ketika mengalami atau menghadapi masalah ketika Ibadah Haji, lalu apa saja fungsi dari gelang Jamah Haji tersebut? mengutip dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, simak penjelasan nya sebagai berikut.
1. Menyimpan Banyak Informasi
Gelang tersebut menyimpan banyak informasi. Sebab, pada gelang yang merupakan buatan dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia itu, terdapat lambang bendera merah putih, dan ada tulisan arab yang artinya Jemaah Haji Indonesia.
Selain itu, ada keterangan sebagai jemaah kloter atupun non kloter. Ada juga nomor paspor dan nama jemaah yang ditulis langsung di logam dengan cara digrafir atau diukir.
2. Menjadi Ciri Khas Jemaah Haji Indonesia
Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M Noer Alya Fitra, mengatakan, bahwa gelang identitas sudah ada sejak lama, serta telah menjadi ciri khas bagi jemaah dan petugas haji yang berasal dari Indonesia. Negara lain tentu tidak ada yang menggunakan gelang logam ini.
"Gelang yang dipakai jemaah itu berisi identitas nya. Karena kita tahu sebagian besar jamaah kita dari daerah dan pelosok, sehingga untuk memegang dokumen selain yang menempel didirinya itu bisa hilang, lupa, atau terselip," kepada tim Media Center Haji (MCH) di Kantor Urusan Haji Konsulat Jenderal (KUH KJRI) Jeddah, Sabtu 16 Juni 2022.
3. Sistem Pengunci, Menjaga Identitas di Dalam Keadaan Darurat
Selain mudah dikenali karena terdapat informasi Jemaah, ketika melihat nomor paspor di gelang. Sebab, gelang tersebut bisa langsung dicek pada sistem mereka dan akan langsung keluar nama jemaah yang bersangkutan.
Diungkapkan Noer Alya, saat ini gelang dibuat dengan sistem bisa mengunci, agar tidak lepas dari tangan jemaah saat terjadi hal-hal darurat.
Hal ini disebabkan karena berbagai alasan, salah satunya belajar dari kejadian kecelakaan di Mina pada tahun 2015 silam, banyak korban Jemaah haji asal Indonesia yang gelangnya terlepas dan sulit untuk diidentifikasi.
"Maka setelah tahun 2016 Kementerian Agama merubah gelang menjadi yang lebih baik, yang ada kuncinya. Diberi pengait untuk lebih menjamin gelang itu tidak lepas ketika ada goncangan-guncangan dan sebagainya," pungkas Noer Alya.