14 Ribu Sapi di Malang Diserang PMK, 825 Ekor Mati

Sapi di Pujon, Kabupaten Malang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

VIVA - Pemerintah Kabupaten Malang mengungkapkan dampak dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerahnya telah menyerang ribuan ekor sapi. Dari jumlah itu, ratusan ekor sapi telah mati akibat serangan wabah menular pada hewan ternak ini.

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lucky Aditya.

"Total yang mati 825 sapi. Sementara yang terindikasi PMK sudah 14 ribu sapi," kata Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, Sabtu, 25 Juni 2022.

Percepatan Vaksinasi

Didik mengatakan saat ini Pemkab Malang terus melakukan langkah percepatan vaksinasi. Sejauh ini sudah sebanyak 1.500 vaksin yang disuntikan.

Baca juga: Akibat Wabah PMK, Peternak Sapi Alami Rugi Hingga Ratusan Juta

Informasi terbaru yang dia terima, Pemprov Jatim per Sabtu, 25 Juni 2022 mendapat kiriman 350 ribu vaksin di mana 2 ribu di antaranya akan dikirim ke Malang.

"PMK penanganannya terus kita dorong, hari ini vaksin dan vitamin. Vaksin dipergunakan untuk yang sehat, kemudian vitamin dan obat kita berikan kepada yang sakit. Hari ini sudah datang 1.500 vaksin. Hari ini juga turun 350 ribu vaksin di provinsi dan akan dibagi. Insya Allah dapat 2 ribuan yang hari ini proses distribusi," ujar Didik.

Butuh 400 Ribu Vaksin

Didik menuturkan bahwa idealnya vaksin bagi hewan ternak yang dibutuhkan Kabupaten Malang sebanyak 400 ribu vaksin. Dengan rincian 350 ribu vaksin terdiri dari 60 ribu sapi perah dan sisanya sapi potong. Sedangkan 50 ribu lainnya untuk kambing dan kerbau sebagai antisipasi penyebaran PMK ke dua hewan itu.

"Baru datang lagi sekitar 2 ribu an. Karena yang mati dan sakit populasi kita itu di angka 350 ribu ekor ini sapi saja. Di mana yang 60 ribu ekor adalah sapi perah sisanya sapi pedaging atau potong. Belum kambing, belum kerbau, kurang lebih 400 ribuan vaksin memang yang kita butuhkan," tutur Didik.

Wabah PMK Sangat Masif

Sementara itu, salah satu peternak sapi di Malang, Imam Syafii, mengaku bahwa penyebaran wabah PMK sangat masif. Dia menyebut, jika seekor sapi terjangkit dalam satu kandang maka dipastikan keesokan harinya seluruh hewan ternak yang ada di kandang akan terpapar juga. Sejauh ini dari 14 sapi yang dia miliki sudah 2 ekor mati dan 2 ekor terpaksa dijual karena PMK.

"Sudah dikasih vitamin dan obat-obatan tapi kalau satu sapi kena PMK, pasti besok semua sapi yang ada di kandang terpapar juga. Jadi kita ini sudah lelah sebenarnya, semua sudah dilakukan supaya sapi tetap bisa hidup," kata Imam.