Musim Kemarau, Sumsel Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan

Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.
Sumber :
  • VIVAnews/Sadam Maulana

VIVA – Keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan dalam menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tahun lalu, menjadi acuan dalam pencegahan secara permanen. Utamanya di daerah yang dinilai rawan Karhutla.

"Keberhasilan penurunan titik hotspot pada 2021, merupakan prestasi terbaik tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Ini yang harus kita pertahankan dan ditingkatkan pada tahun ini," tegas Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, Kamis, 23 Juni 2022. 

Dia menilai, ini semua bisa dilakukan berkat kerjasama tim, dibawah komando Komandan Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, dan Komandan Korem 044 Garuda Dempo. Termasuk pula dukungan dari semua instansi vertikal, termasuk TNI, Polri dan OPD terkait di lingkungan Pemprov Sumatera Selatan.

Herman Deru turut menekankan lima poin penting dalam upaya pencegahan Karhutla. Di antarannya ialah, sinkronisasi satuan tugas Provinsi dengan Kabupaten, mengingat ada beberapa wilayah yang menjadi perhatian. Sebab, kalau terjadi kebakaran, asapnya dapat mengarah menuju Kota Palembang.

Kemudian, membagi habis tugas pengendalian kebakaran hutan kebun dan lahan, dengan melibatkan semua stakeholder terkait yang ada, baik di Provinsi maupun Kabupaten/kota. Memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang membuka lahan dengan cara membakar atau pembakaran pasca panen yang masih terjadi.

"Memperkuat sarana dan prasarana pemadaman serta personel terlatih pada regu pemadam kebakaran perusahaan perkebunan maupun Hutan Tanaman Industri dan segera mengaktifasi posko-posko kebakaran yang ada di perusahaan, masyarakat peduli api, kelompok tani peduli api atau lainnya," ungkap Deru.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Iriansyah, menjelaskan pihaknya saat ini tengah bersiaga menghadapi potensi Karhutla. Bencana ini sering terjadi di Bumi Sriwijaya saat memasuk musim kemarau.

Dia menyebut, dalam upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, harus di mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten Provinsi dan Pusat, serta mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan gerakan pencegahan, mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media.

"Kita akan melibatkan 925 personel Satgas, untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di tahun 2022 ini. Untuk sekarang Sumatera Selatan telah menetapkan status siaga dan membentuk satuan tugas pencegahan dan pengendalian karhutla dengan SK Gubernur Sumatera Selatan Nomor : 292/KPTS/BPBD-SS/2022 sebagai Dansatgasnya Gubernur dengan Wakilnya seluruh Forkopinda serta Dansatgas Operasi adalah Danrem 044/ GAPO," terangnya.