Mengenal Tawaf Wada, Rukun Haji Sebelum Meninggalkan Baitullah

Kami memulai langkah tawaf wada, tawaf perpisahan, tawaf pamitan.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Tawaf adalah salah satu amalan haji yang dilakukan dengan cara mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Tawaf sendiri terdiri atas beberapa jenis dan keseluruhannya mempunyai karakteristik masing-masing, salah satunya adalah tawaf wada yang tidak boleh ditinggalkan. Tawaf wada ini merupakan tawaf perpisahan dengan Baitullah karena jemaah sudah melaksanakan seluruh rukun haji di Arab Saudi. 

"Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran (yang ada di badan) mereka, menyempurnakan nazar-nazar mereka dan melakukan tawaf sekeliling rumah tua (Baitullah)," (QS. Al Hajj: 39)

Selain itu, tawaf ini dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan terakhir pada Baitullah. Tawaf ini dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah menunaikan ibadah haji dan saat semua rombongan akan bergegas untuk meninggalkan kota Mekah. Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang tawaf wada dan tata cara mengerjakannya, kamu bisa melihat ulasan berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber. 

Pengertian Tawaf Wada

Jemaah haji tahun 2021 mulai melaksanakan tawaf sebagai rangkaian dari haji

Photo :
  • Reasahalharamain

Tawaf wada adalah salah satu tawaf yang dilaksanakan dalam urutan terakhir yang dilakukan pada saat jemaah melaksanakan ibadah haji. Tawaf tersebut hukumnya wajib lantaran untuk jemaah haji yang tidak bisa melakukannya harus membayar dam atau denda dengan cara menyembelih kambing. Namun, bila jemaah haji 2022 tidak sanggup, bisa dengan cara lain. 

Dam atau denda ini bisa dibayarkan dengan cara membayar fidyah atau berpuasa selama 10 hari, yaitu dengan 3 hari saat di tanah suci dalam keadaan masih melaksanakan ibadah haji dan 7 hari di tanah air. Tawaf wada ini dilakukan sebagai tanda penghormatan dan memuliakan Baitullah. Maka tak heran bila banyak jemaah yang menangis saat melaksanakannya. 

Hal ini sangat wajar, mengingat tawaf tersebut adalah ibadah terakhir yang dilakukan di Masjidil Haram. Tidak jarang para jemaah haji berdoa supaya bisa kembali ke Tanah Suci tersebut. Tentu saja ibadah ini adalah rezeki yang sangat berharga. Sehingga setiap muslim yang berkesempatan untuk menyelesaikan rangkaian rukun haji, salah satunya tawaf wada. 

Syarat Tawaf Wada

Jemaah haji menerapkan social distancing saat melaksanakan tawaf qudum

Photo :
  • Twitter @HajMinistry

Untuk melaksanakan tawaf wada atau tawaf yang lain, kita harus memenuhi beberapa syarat antara lain suci dari hadas dan najis, melaksanakan tawaf dengan menutup aurat, dimulai dari tempat yang sejajar dengan Hajar Aswad, melaksanakan tawaf dengan berputar sebanyak tujuh kali mengelilingi kabah, berputar dengan posisi kabah di kiri dan berjalan ke depan dan terakhir dilakukan di dalam Masjidil Haram. 

Perbedaan Tawaf Wada dan Tawaf Lain

Umat Muslim melakukan Tawaf keliling Kakbah sebagai bagian dari pelaksanaan ibadah Umroh di Masjidil Haram, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

Tawaf wada ini hampir sama dengan tawaf yang lain, tapi ada beberapa perbedaan. Mulai dari jemaah haji yang tidak perlu memakai kain ihram dan tidak perlu dilanjutkan dengan sa’i dan tahalul. Tawaf wada dilakukan sebagai sebuah perpisahan, artinya jemaah tidak boleh berlama-lama di Mekah setelah melakukan tawaf. 

Menyadur dari berbagai sumber, tawaf wada ini menjadi amalan terakhir untuk orang yang melaksanakan ibadah haji dan tidak ada lagi amalan setelahnya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang berbunyi:

“Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalan hajinya adalah di Baitullah (dengan tawaf wada’, pen) kecuali hal ini diberi keringanan bagi wanita haid.” (HR. Bukhari no. 1755 dan Muslim no. 1328).