Jawaban Lengkap Ustaz Adi Hidayat Komentari Gus Miftah soal Rendang

Ustaz Adi Hidayat
Sumber :
  • Youtube Adi Hidayat Official

VIVA – Ulama kondang Ustaz Adi Hidayat memberikan jawaban atas pertanyaan jemaah yang menanyakan soal rendang babi yang heboh beberapa waktu lalu. Ditambah lagi dengan pernyataan Gus Miftah yang sbeut sejak kapan makanan punya agama.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, UAH, begitu ustaz Adi Hidayat disapa menerangkan secara jelas silsilah renang yang berkait dengan suku Minang. Berikut pernyataan lengkap UAH soal komentar Gus Miftah yang sebut makanan tidak punya agama:

Gus Miftah saat menyampaikan sejak kapan rendang punya agama

Photo :
  • Twitter@yaniarsim

Karena itu jangan pernah mengecilkan siapapun apapun apalagi bila sudah menjadi tradisi. Ada pertanyaan sejak kapan rendang itu punya agama, maka dijawab, apa jawabannya? Sejak batik, calung, angklung punya kewarganegaraan. Paham jawabannya?

Kalau batik diklaim sama Malaysia mau tidak? tidak, orang Indonesia akan mengatakan batik itu budaya Indonesia, sudah melekat ke Indonesiaannya karena itu tidak ingin diklaim oleh negara-negara lain.

Pertanyaannya sejak kapan batik punya kewarganegaraan? Kan sama saja. Artinya itu adalah pertanyaan yang tidak berfaedah karena itu sudah menjadi budaya yang melekat

Dalam kaidah ushul fiqh dikatakan al adatul muhakkamah kalau sudah melekat, sudah baik dikenal dengan itu maka jadi hukum, kalau sudah jadi hukum maka dikenal oleh masyarakat, kalau berbeda dengan itu maka akan ada sesuatu yang nyeleneh menyimpang

Rendang itu produk masyarakat minang, budaya di minang falsafahnya berbunyi adat bersanding syarah, syarah bersanding kitabullah karena itu setiap yang keluar dari minang lekat dengan syariat walaupun produk makanan

Jadi jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agama pada makanan itu pertanyaan kurang kerjaan. Maka jawabannya dijawab dengan yang senafas dengan itu. Karena saya pas mau ngajar ada pertanyaan itu, agak janggal. Kalau sudah ada yang jelas jangan yang aneh-aneh lah supaya tidak menimbulkan kegaduhan.