Ricuh, Deklarasi Alumni GP Ansor di Surabaya Dibubarkan Banser
- istimewa
VIVA – Deklarasi Ikatan Alumni Gerakan Pemuda Ansor (IKA GP Ansor) di kantor Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyin (PPKN) di Jalan Gayungsari Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 17 Juni 2022, berujung ricuh.
Musababnya, sejumlah anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Surabaya menggeruduk dan membubarkan kegiatan tersebut karena dianggap mencatut dan memodifikasi atribut Banser.
Peristiwa kericuhan itu terekam video dan beredar luas di jejaring WhatsApp dan media sosial. Dari video yang beredar terlihat, puluhan pria berseragam Banser membentangkan penolakan atas kegiatan ilegal yang mengatasnamakan IKA GP Ansor. Awalnya, mereka beraksi di pinggir jalan, dekat pintu masuk menuju lokasi acara yang berada di halaman gedung.
Baca juga: Heboh Nasi Uduk Babi di Jakarta, Begini Kata Wagub Riza
Mereka juga berteriak meminta deklarasi IKA GP Ansor dihentikan karena dianggap ilegal. Mereka kemudian masuk merangsek ke kumpulan peserta deklarasi yang duduk di bawah naungan terop. Saat itu, mereka tengah menyimak sambutan Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti yang disampaikan secara virtual.
Massa Banser terus merangsek dan meminta acara dihentikan. “Acara apa ini, ayo bubar. Matikan itu mik-nya," teriak salah seorang anggota Banser.
Peserta deklarasi tak menghiraukan dan tetap duduk di kursi masing-masing. Hal itu membuat massa Banser semakin panas dan kericuhan pun terjadi. Mereka bahkan meminta beberapa peserta yang menggunakan atribut Banser agar dicopot. “Ini ada logo Banser di jaket. Ini ilegal. Ayo copot," teriaknya.
Debat sengit pun akhirnya terjadi antara pihak Banser dengan panitia dan peserta deklarasi IKA GP Ansor. Di potongan video yang lain, terlihat pula mantan Ketua Ansor Jatim Khoirul Anam atau Cak anam berdebat dengan beberapa anggota Banser.
Cak Anam yang memang terganggu kesehatannya dikerubungi massa. Beruntung, tak sampai terjadi adu fisik pada peristiwa tersebut.
Sekretaris PC GP BAnsor Surabaya Rizam Safiq mengatakan, massa Banser datang karena kelompok yang mengatasnamakan IKA GP Ansor tersebut menggunakan atribut Ansor dan Banser.
“Itu kelompok ilegal, mau tidak mau harus dibubarkan,” ujarnya kepada wartawan.