Strategi Bandung Cegah Hewan Terpapar PMK Sampai ke Panitia Kurban
- VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)
VIVA – Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung hingga tingkat kecamatan menyosialisasikan fatwa MUI terkait Hukum dan Panduan Ibadah Kurban, terutama dalam memutus distribusi hewan kurban yang tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sampai ke tangan panitia kurban.
Sebelumnya, MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 32 Tahun 2022 tentang pelaksanaan ibadah kurban saat kondisi wabah penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Prinsipnya tidak usah menyurutkan warga untuk berkurban. Tolong fatwa MUI agar disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga punya keyakinan untuk sama-sama melaksanakan Idul Adha dengan baik karena pemerintah menjamin," ujar Yana di Bandung, Selasa, 14 Juni 2022.
Yana menilai, Pemkot Bandung menjaga ketat pintu masuk hewan ternak ke Kota Bandung untuk meminimalisir penyebaran PMK.
"Kita juga protect hewan yang datang ke Kota Bandung. Itu nanti ada tandanya. Kalau tidak ada itu (tandanya), tidak sehat," kata Yana.
Selain itu, Pemkot Bandung berupaya mendapatkan vitamin dari Kementerian Pertanian untuk menangani masalah PMK di Kota Bandung. "Stok insya Allah (aman). Kita mengajukan ke Kementerian Pertanian vitamin juga vaksin untuk hewan," katanya.
Atas hal itu, Yana meyakini, PMK di Kota Bandung relatif terkendali sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Relatif terkendali, wabah PMK bisa ditangani, masyarakat jangan khawatir untuk melaksanakan Idul Adha," ujarnya.
Menurut Yana, masa pandemi COVID-19 telah mengajarkan, satu waktu wilayah harus memenuhi kebutuhan sendiri.
"Pandemi ini mengajarkan kita semua bahwa satu waktu harus memenuhi kebutuhan. Kota Bandung 96,57 persen kebutuhan itu dari luar, maka harus lakukan berbagai upaya bisa memenuhi, minimal kebutuhan pangan," kata Yana.
Di tempat yang sama, Ketua MUI Kota Bandung, Miftah Faridl menyampaikan, siap untuk membantu Pemkot Bandung dalam berbagai upaya kebaikan bagi masyarakat.
"Ada empat pesan moral, harus menebarkan salam kesantunan, bangsa Indonesia itu santun. Kedua, menjaga keakraban. Ketiga menjaga ibadah dengan salat dan terakhir bersilaturahim," tuturnya.