Cerita Mantan Anak Punk Jadi Tentara, Kini Naik Haji

Fatchul Supriyanto, mantan anak punk yang kini jadi anggota TNI.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Jalan hidup seseorang tak bisa ditebak. Fatchul Supriyanto (33 tahun) contohnya. Sempat bergaul di jalanan bersama anak-anak punk di masa remaja, laki-laki kelahiran Lamongan itu kemudian berbelok haluan dan bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jalan hidupnya kian mantap setelah Allah memanggilnya untuk naik haji ke Tanah Suci tahun ini.

Fatchul adalah sulung dari dua bersaudara. Masa remaja, ayahnya bekerja menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI di Malaysia. Pergaulannya dengan dunia punk terjadi setelah tamat SMA. "Namanya juga usia muda, saya ingin mencari jati diri. Saya ikut bergabung dengan anak punk," katanya kepada wartawan di Asrama Haji Surabaya, Jawa Timur, Senin, 6 Juni 2022.

Kendati bergaul dengan anak-anak punk, Fatchul mengaku tidak pernah menindik atau mentato tubuhnya, seperti biasa dilakukan anak-anak punk. Ia juga tidak pernah sekali pun mencicipi narkotika. Salat juga bolong-bolong, kecual Salat Jumat. “Kalau minum-minuman keras sudah biasa, ninggalin salat, ya, sudah biasa, namanya juga ikut pergaulan yang ada,” ujarnya.

Jemaah calon haji naik pesawat untuk berangkat ke Tanah Suci di Arab Saudi (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Tentu saja keputusan Fatchul hidup di jalanan bersama anak-anak punk tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya. Kendati jalanan yang menjadi tempatnya bergaul masih di kota kelahiran, namun tak ada satu pun anggota keluarganya yang mengetahui. “Waktu itu bapak-ibu saya tidak tahu dengan kehidupan yang saya jalani. Apalagi bapak saya pas jadi TKI di Malaysia," ujarnya.

Setahun mencari jati diri di dunia punk, Fatchul merasa bosan lalu ikut pamannya berjualan tahu campur Lamongan di Kota Surabaya. Nah, di Kota Pahlawan ini, dia bertemu dengan seorang anggota TNI yang kemudian mendorongnya menjadi tentara. Kini Fatchul resmi menjadi anggota TNI yang bertugas di Kediri.

Jalan hidup suami dari Nia Maf'ulah itu kian lapang setelah menjadi pengganti ayahnya yang wafat untuk naik haji tahun ini. Berangkat ke Tanah Suci, Fatchul mendampingi ibunya. Keduanya tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 3 Embarkasi Surabaya. 

Sejak diputuskan jadi ahli waris pengganti ayahnya untuk naik haji, ia kemudian mencari kiai atau guru agama agar ibadah hajinya kian mantap.

"Sebelum terdaftar ahli waris pengganti haji, salat saya masih sering bolong. Kalau sudah capek, ya, sudah sering lewat salatnya. Sekarang saya berusaha salat lima waktu tepat waktu," kata Fatchul.

Di tempat mustajabah Makkah dan Madinah nanti, Fatchul ingin mendoakan sang bapak yang telah meninggal dunia mendahuluinya agar diberikan kehidupan yang berkah. “Saya juga berdoa agar dikaruniai anak setelah menikah dua tahun ini,” ujarnya.