Jumlah Penumpang KM Ladang Pertiwi Lebih Banyak dari Data Awal

Kepala Basarnas Sulawesi Selatan Djunaidi (kiri) bersama pejabat TNI, Kepolisian, dan Pemerintah Provinsi dalam konferensi pers tentang pencarian KM Ladang Mutiara 2 di atas KN SAR Kamajaya, Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Selasa, 31 Mei 2022.
Sumber :
  • ANTARA/Darwin Fatir

VIVA – Badan Pertolongan dan Pencarian (Basarnas) Sulawesi Selatan kembali memperbarui data jumlah penumpang KM Ladang Pertiwi 2 yang tenggelam di Perairan Selat Makassar.

"Jumlah sementara yang kita data, sebanyak 50 penumpang dan ABK. Bagaimana caranya [bertambah], itu dari kepala desa sendiri, [yang] melaporkan warganya yang belum kembali," kata Kepala Basarnas Sulawesi Selatan Djunaidi saat konferensi pers di atas KN SAR Kamajaya, Pelabuhan Peti Kemas, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 31 Mei 2022.

Kendati demikian, awalnya Kepala Desa Pammas, Muhammad Basit, menyebut ada 51 orang warganya di Pulau Pamantauang ikut dalam kapal kayu tersebut. Namun, belakangan setelah nama dicek kembali ada yang dobel, yakni nama nakhoda Supriadi, sehingga jumlah totalnya 50 orang.

Proses evakuasi korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Jika dihitung data jumlah penumpang yang selamat sejauh ini sebanyak 31 orang, dari 50 orang, maka jumlah korban yang masih dalam pencarian sebanyak 19 orang. Aparat juga masih memantau warga yang belum tiba di Pulau Pamantauang.

Berdasarkan data sebelumnya, jumlah penumpang kapal sebanyak 42 orang, termasuk nakhoda dan ABK kapal. Sejauh ini telah ditemukan selamat 31 orang, dan 11 orang lainnya masih dicari.

Komandan Satuan Patroli TNI AL Kolonel Laut (P) Anis Latif dalam kesempatan itu menambahkan, TNI AL mendukung penuh dengan siap membantu pencarian hingga evakuasi para korban.

"Kami menurunkan tidak hanya hanya dari Lantamal sendiri, tapi juga setelah melaporkan situasi yang ada. Pihak komando atas merespons dan menurunkan empat KRI dan dua Patmal, satu siaga, satu operasi," kata Anis kepada wartawan.

Sedangkan untuk unsur KRI yang terlibat, kata dia, seperti KRI Malahayati, KRI Sultan Hasanuddin, Karimandau, Purarupa yang kebetulan memang beroperasi di wilayah Sulawesi dan dipimpin langsung Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II.

Area pencarian korban hilang tersebut telah diperluas mulai 50-60 nautical mile (NM) dari daerah ditemukannya kapal tenggelam, termasuk mengerahkan patroli marinir untuk melaksanakan patroli di area sektor pencarian.

Konferensi pers tersebut juga dihadiri unsur forum komunikasi pimpinan daerah Pulau Pamantauang, dari Polda, Lantamal VI Makassar, Syahbandar Makassar, Kodam XIV Hasanuddin beserta perwakilan Pemerintah Provinsi. (ant)