5 Fakta Gadis Tewas Tersambar Petir di Puncak Bogor

Camping dengan pemandangan alam
Sumber :
  • VIVA/ Teguh Joko Sutrisno/ Semarang

VIVA – Fakta gadis tewas tersambar petir di Bogor yang merupakan wilayah dengan intensitas hujan yang tinggi, hujan ini biasanya diiringi dengan petir. Terjadi peristiwa musibah di wilayah bogor, yaitu seorang wisatawan asal Bekasi, Jawa Barat, Ajeng Wahyuni (18), meninggal setelah ter sambar petir saat dirinya sedang berkemah di Camp Gayatri, Cisarua, Bogor.

Mengenai hal-hal apa saja yang menjadi fakta ketika kejadian tersebut terjadi, VIVA merangkum fakta-fakta dari berbagai sumber tewasnya Ajeng di Puncak Bogor sebagai berikut;

1. Area Kemah Malapetaka

Kemah Gayatri atau yang lebih terkenal dengan Camping Gaytri Citeko menjadi salah satu tempat berkemah terbaik di kawan Puncak Bogor. Hal itu tidak terlepas dari megah hamparan perkebunan Gunung Gede dan Gunung Salah, bahkan kemahan ini dapat menampung hingga 1000 peserta.

Area kemah ini tidak memiliki jalur yang sulit untuk mencapai tempatnya dan memiliki harga yang tidak memerlukan kocek dalam-dalam, karena harga masuk nya hanya 25.000 /orang.

2. Sedang Memasak dan Memainkan HP

Saat kejadian, Ajeng dan pacarnya Aldi Wijaya (22) sedang memasak persis di depan tenda. Cuasa sore itu sedang gerimis dan disertai petir yang terus menggelegar, namun pasangan tersebut tetap melanjutkan kegiatannya memasak. Sementara pengunjung lainnya di sekitar mereka memutuskan untuk masuk ke dalam tenda.

Lalu, satu pertir terdengar sangat menggelagar dan mulailah terdengar beberapa orang yang mulai berteriak histeris, kesaksian ini di ungkapan oleh salah satu pengunjung juga, bernama Daus.

3. Keadaan Di Saat Kejadian

Saat itu, pengunjung yang berkemah jumlahnya lumayan banyak, tetapi setelah mengetahui kejadian seorang wisatawan yang tersambar petir, semua pengunjung panik.

Kemudian pihak mengelola tempat kemah Gayatri ini meminta para pengunjung untuk keluar dari tenda mereka dan diarahkan untuk berlindung di warung, villa maupun musolah.

Setelah mendengar kabar korban yang tersebar petir tidak bisa diselamatkan atau meninggal, sebagian pengunjung memilih untuk pulang dan membatalkan untuk berkemah.

4. Usaha Dibawa Ke Rumah Sakit

Saat kejadian, pegawai kemah Gayatri bersama Babinsa serta Babhinmas Desa Citeko mengevakuasi langsung korban ke Rumah Sakit Paru Dr M Goenawan Partowidigdo (RSPG) Cisarua dengan menggunakan ambulans yang sudah di sediakan.

Setelah melalui hasil pemeriksaan, rumah sakit mengatakan bahwa nyawa Ajeng Wahyuningsih tidak dapat tertolong. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa Ajeng meninggal ditempat setelah kejadian tersebar petir.

5. Keadaan Pacarnya

Bersumber dari pendapat Daus lagi, ketika ia keluar dari tenda, ia melihat satu orang di sebelah nya mengalami luka sedikit di bagian tangan dan juga mengalami syok yang terlihat dari ekspresi wajahnya.

Aldi yang merupakan pacar korban terlihat menangis dan mengaji di kamar jenazah, melihat pasangannya tersebut telah terbujur kaku, hal ini dikatakan karyawan rumah sakit yang menyatakan kepada awak media.?