Banggai Lewati Pandemi, Amiruddin: Tahun 2021 Menguji Ketahanan Kita
- ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
VIVA – Melandainya kasus COVID-19 di Tanah Air saat ini tak terlepas dari peran setiap pemerintah daerah melawan pandemi. Salah satunya Pemerintah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Penanganan COVID-19 di Banggai terus mengalami perbaikan signifikan. Menurut Bupati Banggai, Amiruddin melandainya kasus COVID-19 karena tak lepas dari peran semua pihak berkolaborasi untuk bisa menekan angka penularan.
Dia menyampaikan merujuk data Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Banggai per 15 Mei 2022 tercatat sudah tak ada penambahan kasus baru. Pun, semua pasien COVID-19 sudah dinyatakan sembuh. Dengan demikian, daerah kaya sumber daya alam migas itu kini nihil kasus COVID-19.
"Selain itu, sudah 260.128 warga Banggai menerima vaksinasi atau 98,7 persen dari sasaran dan 140.695 warga yang menerima dosis lengkap atau setara 53,4 persen sasaran," kata Amiruddin, dalam keterangannya, Senin, 16 Mei 2022.
Amirudin mengatakan saat pandemi, Pemkab Banggai cepat bergerak termasuk berkoordinasi pihak terkait seperti Polres Banggai dan Kodim 1308 Luwuk-Banggai. Koordinasi itu salah satunya untuk mendirikan rumah sakit lapangan.
Kemudian, strategi lain dengan memfungsikan asrama Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) jadi Rumah Sakit Darurat COVID-19 sejak Juni 2021.
Dia menambahkan untuk mendukung menghadapi pandemi, Pemkab Banggai juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp37,503 miliar untuk penangan kesehatan. Amiruddin bilang, anggaran itu digunakan untuk belanja obat-obatan, alat pelindung diri, kebutuhan untuk pasien isolasi mandiri.
Lebih lanjut, ia mengatakan anggaran itu juga untuk pendirian rumah sakit lapangan dan Rumah Sakit Darurat COVID-19. Selain itu, juga untuk mendukung program pemerintah dalam Perlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diinstruksikan pemerintah pusat.
Kemudian, ia menekankan dalam sistem belajar mengajar, Pemkab Banggai selama pandemi juga belum bisa tatap muka secara langsung. Menurut dia, sistem jarak jauh atau daring masih diterapkan. Lalu, sistem jam kerja aparatur sipil negara (ASN) di setiap instansi yaitu 25 persen dengan bekerja dari kantor atau Work From Office (WFO). Sisanya, sebanyak 75 persen dengan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
"Tahun 2021 menguji ketahanan kita semua sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Banggai. Dan, terbukti kita berhasil melewatinya dengan sebaik mungkin," jelas Amiruddin.
Amiruddin menurutkan untuk menjaga daya beli masyarakat tidak turun, Pemkab Banggai juga punya strategi. Caranya mengucurkan anggaran melalui Dinas Sosial untuk menangani dampak ekonomi imbas pandemi sebesar Rp6,921 miliar.
Dia bilang angggaran itu dialokasikan untuk jaminan dan pemberdayaan sosial. Lalu, juga untuk penyediaan makanan keluarga korban pasien COVID-19. Namun, bantuan sosial juga datang dari sejumlah perusahaan yang menanamkan modal di Kabupaten Banggai.
"Melalui solidaritas dan keseriusan semua pihak, kami akan terus konsisten dengan apa yang telah kami janjikan kepada masyarakat Kabupaten Banggai," tutur Amirudin.