BNPT: Dua WNI Fasilitator Keuangan ISIS di AS Jalani Deradikalisasi
- ANTARA
VIVA – Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid mengatakan bahwa dua orang dari lima warga negara Indonesia yang menjadi fasilitator keuangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Amerika Serikat (AS) sedang menjalani deradikalisasi.
"Kalau dua [orang] sudah jelas, yang eks narapidana terorisme (napiter) sudah jelas kan selalu dimonitor; kalau masih belum moderat tetap kita lakukan deradikalisasi,” kata Nurwakhid saat dihubungi pada Sabtu, 14 Mei 2022.
BNPT dan Densus 88 Antiteror Polri, katanya, selalu memantau pergerakan mantan narapidana terorisme. BNPT sudah mengetahui keberadaan kedua WNI itu tapi tidak bisa disebutkan keberadaannya. Sementara tiga orang lainnya di Suriah dan Turki.
Ia menjelaskan, bagi para tersangka, terdakwa, terpidana maupun mantan narapidana terorisme tetap dilakukan program deradikalisasi. Deradikalisasi merupakan upaya untuk mengembalikan seseorang yang terpapar paham radikal menjadi moderat, minimal mengurangi tingkat keterpaparan.
"Meskipun mereka sudah jadi eks napiter ada di luar (negeri), kalau dia belum moderat tetap dilakukan monitoring untuk proses deradikalisasi,” ujarnya.
Nantinya, kata dia, kegiatan deradikalisasi ialah rehabilitasi ideologi, reedukasi yakni pemberian keterampilan, pendidikan, pelatihan termasuk program-program kawasan khusus nusantara seperti pertanian, peternakan dan kerja sama dengan BUMN atau pemerintah daerah.
“Mereka menyiapkan lahannya kemudian ada koperasi, nah itu eks-eks napiter tadi kita ikutkan ke sana. Itu juga bagian dari sinergitas," katanya.