Air di Teluk Bima Tercemar, Banyak Ikan Mati
- Pixabay
VIVA – Kondisi air di Teluk Bima berubah menjadi coklat kental pekan ini. Bahkan, banyak ikan-ikan di sekitar mati mendadak saat warna air berubah menjadi coklat. Publik berspekulasi penyebab perairan Teluk Bima tercemar adalah tumpahan minyak Pertamina.
Namun berdasarkan pengamatan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), air di Teluk Bima tidak berbau seperti minyak. Kepala DLHK Provinsi NTB, Madani Mukarom, mengatakan gumpalan air seperti jeli di Teluk Bima. Itu mengakibatkan banyak ikan mati. Namun air tidak berbau minyak, melainkan berbau seperti lumut.
"Secara kasat mata, gumpalan dimaksud memiliki bau seperti lumut dan tidak berbau seperti minyak," katanya dalam keterangan pers, Jumat, 29 April 2022.
Dugaan sementara, fenomena air Teluk Bima akibat pengayaan hara yang dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik. Itu merupakan pencemaran lingkungan akibat industri atau pertanian. "Ada kemungkinan fenomena disebabkan oleh pengayaan hara yang dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik," ujarnya.
Masyarakat telah diimbau untuk tidak mengkonsumsi ikan-ikan yang mati di perairan Teluk Bima untuk mewaspadai kandungan dalam air. Sementara, kandungan air di Teluk Bima masih dilakukan penelitian laboratorium bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Nanti ada rakornis lanjutan yang membahas penyebab dari fenomena itu," katanya.
Sebelumnya, PT. Pertamina Parta Niaga-Regional Jatimbalinus Integrated Terminal Bima menegaskan bahwa tidak ada kebocoran atau tumpahan minyak dari aktivitas usaha yang dilakukan. Sehingga Dinas Lingkungan Hidup akan memastikan itu dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.