Viral Pelajar SMP di Kendal Diculik, Ternyata Rekayasa
- Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.
VIVA - Viral di media sosial seorang pelajar SMP di Kendal menjadi korban penculikan. Tapi hasil penyelidikan polisi terungkap, ternyata itu hanya rekayasa.
Mengarang Cerita agar Tidak Dimarahi Keluarga
Riski Amelia, pelajar SMP tersebut, mengaku mengarang cerita penculikan agar tidak dimarahi keluarganya.
Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Daniel A Tambunan, mengungkapkan dugaan penculikan ini terjadi pada hari Sabtu, 23 April 2022. Ibu korban, Kiswati, warga Desa Sidomukti Weleri melaporkan anaknya yang masih sekolah di SMP swasta di Weleri, tidak kunjung pulang dari sekolah.
Sang ibu kemudian mendapat kiriman pesan suara melalui Whatsapp yang berisikan permintaan tolong karena dikejar-kejar orang yang tidak dikenalinya di daerah yang tidak tahu tempatnya.
Baca juga: Tak Betah di Pesantren, Dua Santriwati di Banyumas Mengaku Diculik
Kirim Pesan Suara ke Saudaranya
Tidak lama kemudian korban juga mengirim pesan suara ke saudaranya bahwa ia dibawa ke sawah-sawah arah Sukorejo.
“Ibunya sempat mencari ke rumah bapaknya di Dukuh Ngesruk Desa Harjodowo Sukorejo namun tidak ada,” kata Kasatrekrim Kendal di kantornya, Kamis, 28 April 2022.
Ia menambahkan, dari aduan ini, polisi kemudian melakukan penyelidikan karena banyak kejanggalan dari dugaan penculikan tersebut. Hasil pemeriksaan dan penyelidikan polisi, dugaan penculikan ini hanya rekayasa.
"Ia membuat rekayasa bahwa diculik oleh dua orang dan dibawa ke Sukorejo. Padahal ia sengaja pergi ke rumah temannya dan merekayasa penculikan agar tidak dimarahi oleh ibunya dan ingin mendapatkan perhatian dari orang tuanya,” kata Daniel.
Dijemput Petugs di Rumah Temannya
Riski Amelia yang dijemput petugas di rumah temannya meminta maaf atas kejadian ini. Dalam video permintaan maaf pelajar SMP ini mengaku bahwa kejadian penculikan tersebut adalah rekayasanya.
"Berita bahwa saya diculik adalah rekayasa saja, saya sengaja pergi dari rumah untuk mencari pekerjaan dan dengan rekayasa ini dibuat agar saya tidak dimarahi saat pulang ke rumah," katanya.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne