5 Fakta Denjaka TNI AL, Pasukan Militer Mengerikan Indonesia

VIVA – Fakta pasukan militer mengerikan Indonesia. Tentara Indonesia selalu saja dapat membanggakan negeri ini serta selalu disegani oleh negara-negara lain. Seperti yang kita ketahui kalau TNI memiliki beberapa pasukan Elit baik di darat, laut maupun di udara. Bila pasukan elite di darat yang dikenal sebagai Kopassus, di udara dikenal sebagai Paskhas, sementara di laut disebut pasukan elite Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).

Kehebatan, ketangguhan dan kualitas pasukan elit ini membuat gentar sebagian beberapa negara termasuk angkatan laut Amerika Serikat yang sangat segan dengan pasukan elite Indonesia, khususnya Denjaka. Berikut beberapa fakta pasukan militer mengerikan indonesia Denjaka TNI AL, seperti dikutip dari Channel Youtube Data Fakta, sebagai berikut:

Pada November 2021 Denjaka dari TNI angkatan laut atau dijuluki sebagai hantu lautan telah genap 31 tahun, Denjaka dibentuk pada 1982 oleh kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ke-10 Laksamana TNI Purn Mochamad Romly. Pada saat pertama kali dibentuk nama yang pertama kali dipakai bukan Denjaka melainkan Pasukan Khusus AL (Pasuska), pasukan ini dibutuhkan untuk menanggulangi berbagai bentuk ancaman laut seperti terorisme dan sabotase.

Kebutuhan yang semakin mendesak membuat KSAL memerintahkan Panglima ABRI untuk membentuk Denjaka, hal tersebut pun disepakati dan Denjaka dibentuk sebagai satuan anti-teror aspek laut di bawah perlindungan korp Marinir, sebanyak 70 personel dari Batalion pasukan katak mulai direkrut.

Denjaka dinilai sebagai pasukan khusus sehingga tidak sembarangan prajurit TNI angkatan laut yang dapat bergabung, maka dari itu pasukan ini bukan sembarang, ditambah lagi perekrutan di usia yang matang membuat lautan Indonesia tetap aman terkendali.

2. Latihan Keras Mengancam Nyawa

Pasukan Khusus pastinya memiliki pelatihan yang berbeda dengan pendidikan militer lain, begitu pula ketangguhan personel Denjaka yang terbentuk dari latihan yang sangat berbahaya, Saat latihan di lautan calon prajurit Denjaka harus dapat mengatasi derasnya ombak dengan kondisi kaki dan tangan terikat, latihan yang kerap dilakukan di lautan Banyuwangi ini menuntun mereka harus bertahan serta menyelamat diri dan anggotanya yang lain.

Tidak hanya di laut pasukan Denjaka dilatih di hutan untuk tetap bertahan hidup hanya membawa bekal garam saja yang biasa dilakukan di kawasan alas gunung. Selama bertahan hidup berhari-hari mereka terpaksa menyantap binatang buas seperti ular, walaupun dikenal sebagai Pasukan Khusus Angkatan Laut, para prajurit Denjaka juga harus melakukan latihan di udara, bahkan pelatihannya juga bukan hanya dilakukan pada siang atau sore hari, para prajurit Denjaka harus melakukan terjun bebas pada malam hari.

3. IQ Wajib Tinggi

Jelas anggota Denjaka bukan anggota asal-asalan, selain punya ketahanan fisik luar biasa, prajurit ini harus memiliki kecerdasan yang luar biasa dengan IQ yang tinggi, pasalnya mereka harus terlatih dengan cepat untuk mengambil keputusan yang efektif, hal tersebut sangat dibutuhkan di tengah-tengah oprasi baik secara individu maupun secara kelompok.

Bahkan dari ratusan prajurit yang mengikuti seleksi di Kawah Candra Situbondo, hanya sedikit yang memenuhi persyaratan sebagai pasukan elit. Tugas Denjaka pada saat penyusupan tugas operasi, membuat mereka harus dibekali kemampuan IQ yang tinggi, pada saat proses pendidikan pun prajurit hanya diberikan teori di kelas sebanyak 20 persen sebagiannya lagi mereka akan mendapatkan pelatihan secara langsung di hutan, hamparan laut dan ketinggian udara.

Seperti yang kita ketahui untuk bergabung sebagai TNI biasa merupakan hal yang sulit dibutuhkan fisik yang kuat, kemampuan nalar dan mental yang tangguh. Berbeda lagi bila anggota TNI tersebut merupakan pasukan elit Denjaka, karena kekuatan satu personel Denjaka sama dengan 120 TNI biasa.

Sebagai prajurit khusus yang dibentuk oleh TNI Angkatan Laut, pasukan ini merupakan pasukan pilihan yang terbaik dan seleksi yang ketat, bahkan personel Denjaka berasal dari pasukan terbaik dari kelompok TNI Angkatan Laut yakni komando pasukan katak oleh sebab itu tidak heran jika kemampuannya satu pasukan Denjaka disebut-sebut setara dengan 120 anggota TNI biasa.

Indonesia memiliki dua prajurit yang disegani dunia yaitu Kopassus dan Denjaka, sejak terbentuk nya pasukan anti teror dari TNI Angkatan laut ini telah banyak terlibat pada tugas khusus anti teror seperti di perairan Indonesia maupun perairan mancanegara.

Komandan Marinir Mayjen TNI Suhartono melaporkan bahwa Denjaka telah sukses menghalau sejumlah aksi teror, seperti operasi Aru Jaya pada tahun 1992 dengan berhasil mengusir kapal dari Lusitania Ferries, kapal ini yang berbendera Portugis yang sedang berlayar menuju Timor-Timor, kapal tersebut disewa oleh aktivis anti integrasi timor-timor, kapal itu telah membawa 73 aktivis dari 18 negara termasuk mantan Presiden Portugal Antonio Ramalho Eanes dan 56 wartawan dari 6 negara.

Suhartono juga menambahkan lebih lanjut bahwa pasukan Kopassus, Kopaska dan Denjaka  berhasil menyelamatkan warga negara Indonesia yang disandera oleh oleh bajak laut Somalia, oleh sebab itu Mahmud MD mengatakan kebanggannya kepada Marinir dengan kehadiran Denjaka dan juga berharap dapat diberdayakan.