Apel Pasukan Operasi Ketupat, Kapolri: 144.392 Personel Amankan Mudik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin apel Operasi Ketupat 2022.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Wilibrodus

VIVA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2022. Apel gelar pasukan tersebut berlangsung di Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat sore, 22 April 2022. 

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Listyo mengatakan, Operasi Ketupat menjadi wujud sinergi Polri dengan instansi terkait untuk menjamin masyarakat tetap aman dan sehat dalam merayakan Idul Fitri tahun ini. Karena itu, apel tersebut merupakan pengecekan terakhir pasukan sebelum menjalankan Operasi Ketupat.

"Ini adalah bentuk pengecekan terakhir kesiapan rekan-rekan di dalam melaksanakan Operasi Ketupat tahun 2022 dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, baik dari segi aspek personel, sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait lainnya," kata Listyo.

Apel gelar pasukan Operasi Ketupat untuk pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2022

Photo :
  • VIVA.co.id/ Wilibrodus

Listyo menyebutkan, dalam rangka operasi tersebut, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah pihak menyiapkan 2.702 pos yang terdiri dari 1.710 pos pengamanan, 734 pos pelayanan, dan 258 pos terpadu yang akan melaksanakan pengamanan di pusat-pusat keramaian, pusat perbelanjaan, stasiun, terminal, bandara, dan pelabuhan.

"Operasi Ketupat ini akan melibatkan 144.392 personel gabungan, yang terdiri dari 87.880 dari unsur Polri dan 56.512 dari unsur lain seperti TNI, BMKG, Pertamina, Jasa Marga, Jasa Raharja, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan mitra Kamtibmas lainnya," ujarnya.

Karena itu, Polri bersama Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat untuk mengatur waktu mudik lebih awal sehingga tidak menimbulkan kepadatan saat puncak arus mudik. Sebab diprediksi, puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 28, 29, dan 30 April 2022.

"Kita tahu bahwa di tahun ini kemungkinan akan ada kurang lebih 24 juta mobil dan 17 juta motor yang akan masuk jalur tol dan kemungkinan menyebabkan macet. Sehingga, kami mengimbau agar pelaksanaan mudik bisa diatur oleh instansi swasta untuk memberikan kesempatan mudik lebih awal," tutur Listyo.

Menurut Listyo, Polri dan seluruh stakeholder terkait akan menerapkan berbagai startegi, mulai dari rekayasa lalu lintas dalam bentuk one way, contra flow, dan mempersiapkan jalur-jalur alternatif.

"Ini dapat digunakan untuk jadi pilihan mudik, yaitu jalur alternatif yaitu jalur Pantura dan jalur Selatan yang sekarang dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan sebagai pilihan alternatif jalur mudik. Pengaturan ganjil genap juga akan kita berlakukan sehingga kepadatan di jalur tol bisa dihindari," ujarnya.

Kapolri berharap, agar lonjakan kasus COVID-19 setelah Idul Fitri tidak terjadi. Sehingga, Polri juga menyiapkan sejumlah gerai vaksinasi booster bagi warga pemudik di berbagai titik pemantauan.

"Oleh karena itu, program vaksinasi tentunya kita harapkan dapat diikuti sehingga pasca-Idul Fitri laju COVID-19 bisa dikendalikan seperti saat ini," kata Listyo.