Sosok Crazy Rich Grobogan, Perbaiki Jalan Rusak Pakai Dana Pribadi
- Instagram @cindypane77
VIVA – Sosok Crazy Rich Grobogan alias Joko Suratno kini sedang menjadi sorotan lantaran aksi dirinya yang memperbaiki jalan rusak menggunakan uang pribadinya. Jalan rusak di kampungnya tersebut tepatnya di Desa Etis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Tak tanggung-tanggung, Joko Suratno bahkan secara sukarela mengeluarkan dana sebesar Rp2,8 miliar untuk memperbaiki jalan rusak di kampungnya tersebut. Maka dari itu dirinya kini dijuluki sebagai Crazy Rich Grobogan. Lantas, siapa dia sebenarnya? Berikut ini sosok Crazy Rich Grobogan alias Joko Suratno yang tengah jadi perbincangan publik.
Seorang pengusaha properti
Joko Suranto merupakan warga asli asal Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang berprofesi sebagai pengusaha properti yang terbilang sukses. Usaha propertinya tersebut sudah dijalaninya selama bertahun-tahun di Jakarta dan merantau. Joko Suratno juga dikenal sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia atau DPD REI Jawa Barat.
Memperbaiki jalan rusak dengan dana pribadi
Alasannya ingin memperbaiki jalan rusak di kampungnya tersebut karena dirinya merasa prihatin dengan jalan yang sudah rusak selama 20 tahun itu. Sebagai warga asli Grobogan, Joko tergerak untuk memperbaikinya meskipun harus menggunakan uang pribadinya sendiri.
Jalan rusak yang yang menjadi penghubung antar desa tersebut memang seharusnya menjadi tanggung jawab bagi pemerintah. Namun karena tak kunjung diperbaiki, maka Joko pun akhirnya nekat untuk memperbaiki sendiri jalan tersebut dengan uang pribadinya dengan alasan agar tidak menimbulkan korban dan tidak mengganggu perekonomian warga yang harus mencari nafkah dengan melalui jalan tersebut.
Menetap di Bandung
Meskipun Joko Suranto merupakan seorang yang berasal dari Grobogan, Jawa Tengah asli namun kini sosok Crazy Rich Grobogan tersebut diketahui tengah menetap di Bandung, Jawa Barat bersama dengan keluarganya. Seperti yang terlihat meskipun menetap di Bandung, dirinya tetap memperhatikan kampung halamannya tersebut dengan memperbaiki jalan yang rusak.
Pendidikan
Jalur pendidikan yang diemban oleh Joko memang terdengar tidak begitu nyambung dengan profesinya yang sekarang. Namun tidak ada pendidikan yang ilmunya tidak berguna. Joko diketahui merupakan lulusan dari Fakultas Hukum di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada tahun 1988 lalu.
Bahkan diketahui juga bahwa untuk menuntaskan pendidikannya tersebut Joko sampai harus menjual koran. Dirinya juga sempat menekuni profesi di sebuah bank setelah lulus kuliah, namun tak dilakoninya sampai lama dan kini menjadi seorang pengusaha.