Stafsus Menkumham: Kekayaan Intelektual Bisa Tingkatkan Ekonomi

Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu (baju putih)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Dalam rangka momentum bulan suci Ramadhan, Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Bane Raja Manalu buka puasa bersama masyarakat Kabupaten Asahan. Acara buka puasa bersama ini dilaksanakan di Desa Siapung Jaya, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara dan dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, serta anggota DPRD Asahan, Kamis kemarin, 14 April 2022.

Bane Raja Manalu, mengucapkan terima kasih atas antusias masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat menghadiri acara buka puasa bersama. Buka puasa bersama ini merupakan bagian dari silaturahmi yang diharapkan terus berlanjut. 

Bane mendorong masyarakat bahwa melalui Kekayaan Intelektual (KI) bisa meningkatkan perekonomian. Di mana Kabupaten Asahan memiliki banyak Kekayaan Intelektual yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

"Pada hari Selasa kemarin di Medan, Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM melaksanakan sosialiasi Kekayaan Intelektual kepada para kepala daerah, pelaku UMKM dan pelaku industri kreatif di Sumatera Utara. Pada momen acara tersebut, saya bertemu dengan Bupati Asahan. Kita berbicara soal bagaimana daerah meningkatkan perekonomian melalui kekayaan intelektual. Kekayaan itu tidak harus berdagang, ternyata kekayaan intelektual banyak sekali yang bisa meningkatkan perekonomian," katanya.

Lanjut Alumni Universitas Indonesia ini, tari-tarian khas Kabupaten Asahan merupakan bagian kekayaan intelektual. Apalagi di zaman digital saat ini bisa mendatangkan keuntungan guna meningkatkan pendapatan. 

Dalam acara buka bersama tersebut turut hadir, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Asahan, Rosmansyah, anggota DPRD Asahan, Nur Anisah Pulungan, Kepala Desa Siapung Jaya, Rambe dan Kepala Desa Simpang Empat, Yafit Ham. 

Sebelumnya, Bane Raja Manalu mengunjungi para pelaku UMKM pengrajin batu bata di Desa Suka Dame Barat, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan. Para pengrajin tersebut mengeluhkan sulitnya mendapatkan jangkos sawit sebagai bahan baku utama untuk pembakaran batu bata. Masyarakat berharap dengan campur tangan Bane Raja Manalu para pengrajin batu bata mendapatkan kemudahan membeli jangkos dari pihak PTPN III. 

Selanjutnya, Bane Raja Manalu diundang masyarakat ke Desa Silau Maraja, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan. Masyarakat yang didominasi petani sawah tersebut mengeluhkan jebolnya bendungan sungai Dambali. Di mana bendungan tersebut merupakan akses utama air irigasi yang mengaliri sekitar 350 hektar lahan pertanian. Masyarakat berharap campur tangan Bane Raja Manalu melakukan lobi kepada pemerintah mempercepat perbaikan tanggul yang jebol tersebut.

Baca juga: DJKI Buka Insentif Pendaftaran KI Pelaku Ekonomi Kreatif Tidak Mampu