Singgung Indonesia Maju, Cak Nun: Sekarang Belum Tepat Presidennya

Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun di acara Ngaji Bareng PDIP
Sumber :
  • Bamusi TV

VIVA – Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun dalam tausiah Kebangsaan dan Kenegarawanan di kantor PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Minggu malam, 10 April 2022, menyinggung potensi Indonesia sebagai bangsa yang maju dan besar karena memiliki akar sejarah dan ilmu pengetahuan-peradaban yang tinggi di dunia.    

Acara Ngaji Bareng yang diinsiasi Bamusi PDI Perjuangan itu bertempat di Masjid At Taufiq, persis di depan kantor PDIP Lenteng Agung, dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Cak Nun mengisi acara bersama Kiai Kanjeng. 

Dalam tausiahnya, Cak Nun merujuk pada kebudayaan Jawa dimana nama 'mbah' atau nenek itu memiliki 18 tingkat di atasnya. Ia lalu meminta Kiai Kanjeng menyebutkan 18 tingkatan nama 'mbah' dalam budaya Jawa. 

"Jangan ketawa. Kalau sebuah bangsa punya kesadaran sejarah sampai 18 tingkat, kata Bung Karno Jas Merah, dan kita ingat sejarah itu sampai 18 generasi, wahai Amerika, wahai Rusia, wahai negara-negara yang merasa kuat dan adikuasa, jangan pikir kalian bener-bener berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban skala waktu 18 generasi, sehingga ilmu kita manajemen kita akan jauh melebih kalian semua, cuma sekarang masalahnya belum tepat presidennya gitu aja," kata Cak Nun. 

"Jangan marah, saya tidak mengatakan salah atau jelek, belum tepat, kalau bahasa Jawa ada bener, ada pener, itu sudah bener tapi belum pener, mohon maaf ya bukan mengkritik, saya memang penasaran sama kebesaran Indonesia yang tidak bisa kita wujudkan," sambungnya

Cak Nun berharap esok hari, sebelum dan sesudah 2024 akan terjadi sebuah revolusi besar dari dalam diri bangsa Indonesia. "Bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasan, ndak," ujarnya

Menurut Cak Nun, revolusi yang dimaksud nantinya akan dipimpin oleh Presiden dan sesepuh bangsa lainnya. Mereka akan memimpin kesadaran baru, memimpin kelahiran kembali bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang maju, adil dan sejahtera.

"Itu akan terjadi siklus itu, saya bukan meramal tapi akan terjadi siklus itu, akan kabul doa kamu malam ini," ungkapnya