Menhub Minta Operator Pelayaran Cegah Kelebihan Muatan Saat Mudik
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta operator sarana dan prasarana transportasi laut mengantisipasi daerah dengan tingkat penumpang yang tinggi, untuk mencegah terjadinya kelebihan muatan kapal yang dapat membahayakan keselamatan.
"PT Pelni tadi menyampaikan ada satu daerah yang sudah 100 persen keterisiannya. Untuk itu saya minta dilakukan re-routing kapal-kapal di daerah yang padat, sehingga diharapkan tidak terjadi kelebihan muatan," kata Budi dalam keterangan tertulis, Minggu, 10 April 2022.
Menhub mengungkapkan, sejumlah daerah yang rawan terjadi kelebihan muatan di antaranya Madura, Jatim, Sulsel, Selayar, Samarinda, Banjarmasin, Pangkalan Bun, dan Batam.
Untuk memastikan aspek keselamatan pelayaran terpenuhi, Menhub secara tegas meminta dilakukannya uji petik, atau pemeriksaan kelaikan kapal-kapal yang beroperasi pada masa mudik. "Termasuk, melakukan pemeriksaan kesehatan kepada awak kapal," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan, untuk menekan tingginya angka pemudik yang akan menggunakan sepeda motor, akan disiapkan program mudik gratis melalui kapal.
"Orangnya bayar tiket kapal, motornya bisa diangkut secara gratis, dengan tujuan ke Semarang dan Surabaya," kata Budi.
Selanjutnya, Budi juga mengapresiasi rencana kolaborasi antara Indonesian National Shipowners Association (INSA) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), yang mendukung penyediaan kapal-kapal untuk menunjang distribusi logistik melalui jalur laut.
"Menyusul adanya kebijakan pembatasan angkutan logistik melalui jalur darat pada masa mudik," ujarnya.
Berdasarkan hasil survei Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub), diprediksi jumlah pemudik yang akan menggunakan angkutan laut pada masa Lebaran tahun 2022 mencapai 1,4 juta orang. Angka prediksi ini jauh meningkat dibandingkan jumlah penumpang pada masa angkutan Lebaran tahun 2020-2021 lalu.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, telah disiapkan armada kapal sebanyak 1.186 unit kapal yang berasal PT Pelni, armada perintis, dan armada swasta, yang totalnya mampu mengangkut sebanyak 2,4 juta penumpang.