Marak Klitih di Sekitar Solo, Gibran Tingkatkan Keamanan
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Kasus kekerasan jalanan atau biasa disebut klitih yang melibatkan anak muda sebagai pelakunya kini tak hanya di Yogyakarta tetapi juga menyebar ke Boyolali, Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi munculnya tindak kekerasan di jalanan Kota Solo, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memperintahkan polisi untuk memperketat keamanan di Solo.
Gibran sangat menyayangkan terjadinya aksi pembacokan terhadap seorang remaja yang terjadi di Desa Kacangan, Kecamatan Andong, Boyolali, pada Selasa dini hari lalu. Ia pun kaget ketika tahu bahwa pelaku klitih merupakan warga Banjarsari, Solo. Apalagi pelaku yang berinisial AA masih berusia 16 tahun.
“Oh ya, wong Banjarsari? Wis jangan kayak gitulah lagi puasa kok do ngono kui (berbuat begitu). Jangan, janganlah [asal bacok],” kata dia kepada wartawan di Solo, Jumat, 8 April 2022.
Daerah Boyolali letaknya berdekatan dengan Solo. Oleh sebab itu wajar jika muncul kekhawatiran aksi seperti itu terjadi di Solo. Gibran akan meminta Kepala Polresta Solo untuk meningkatkan keamanan di Kota Solo.
Aksi klitih juga terjadi di Yogyakarta. Seorang pelajar bernama Dafa Adzin Albasith meninggal dunia karena disabet dengan gir di bagian kepala. Ia tewas saat sedang membeli menu untuk santap sahur pada Minggu dini hari, 3 April 2022.