Delegasi Parlemen Rusia-Ukraina Tak Hadir di IPU ke-144, Ini Alasannya
- Biro Pers Sekretariat Presiden
VIVA – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengungkap alasan delegasi parlemen dari Ukraina dan Rusia tidak menghadiri Sidang IPU (Inter-Parliamentary Union) 144 di Nusa Dua, Bali sejak Sabtu, 19 Maret 2022. Memang, hadir atau tidaknya merupakan hak dari masing-masing negara yang tergabung dalam keanggotaan IPU sebanyak 178 negara.
Wakil Ketua BKSAP DPR, Putu Supadma Rudana mengatakan pihaknya selalu bertemu dengan para Duta Besar (Dubes) maupun para delegasi saat melakukan kunjungan diplomasi ke luar negeri atau setiap sidang-sidang di luar negeri untuk mengundang parlemen dari Ukraina dan Rusia hadir IPU 144 di Bali, Indonesia.
"Tentu, itu merupakan hak mereka untuk hadir atau tidak hadir. Tapi kita selalu ingin mencari solusi yang terbaik untuk menuju perdamaian," kata Putu di Bali pada Minggu malam, 20 Maret 2022.
Awalnya, kata Putu, mereka sangat ingin hadir Sidang IPU 144 yang diselenggarakan di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua Bali. Menurut dia, promosi ini sudah dilakukan sejak kegiatan IPU di Madrid maupun Romo dulu.
"Tapi situasi mungkin belum memungkinkan. Mereka tentu kita mendorong saya yakin kedua negara ini juga dalam tahapan untuk mencari satu titik temu jalur perdamaian," jelas Anggota Legislatif asal Bali ini.
Sementara, lanjut dia, IPU sudah mendorong dan melalui parlemen ini tidak mau hanya sekedar menyalahkan. Akan tetapi, menggunakan soft power diplomacy dan tidak mau dengan kekerasan. Sebab, fokusnya bagaimana betul-betul mendorong agar terwujudnya perdamaian di kawasan tersebut, khususnya Ukraina.
"Kita ingin selalu menyampaikan bahwa yang terbebani pasti masyarakat, bahwa yang dirugikan masyarakat dunia. Karena dampak peperangan ini bukan hanya masyarakat Ukraina dan Rusia saja, tapi ini dampaknya kepada masyarakat dunia. Kita berdoa momentum ini mudah-mudahan untuk mengembalikan perdamaian dan kedamaian di dunia," ujarnya.