China Laporkan Kematian Pertama Akibat COVID-19 Sejak Januari 2021

Penanganan wabah Virus Corona COVID-19 oleh China.
Sumber :
  • NY Times

VIVA - China telah mengumumkan kematian akibat COVID-19 pertama yang dikonfirmasi lebih dari setahun di tengah lonjakan kasus Omicron di timur laut negara itu. Kedua kematian itu dilaporkan pada Sabtu, 19 Maret 2022, di Provinsi Jilin.

Virus Corona Pertama Kali Muncul pada akhir 2019

China melaporkan 4.051 kasus baru pada Sabtu, 19 Maret 2022, kasus ini turun dari 4.365 sehari sebelumnya, menurut Komisi Kesehatan Nasional. Negara tempat virus corona pertama kali muncul pada akhir 2019, sebagian besar telah menahan penyebarannya berkat kombinasi kontrol perbatasan, karantina yang panjang, dan penguncian ketat.

Penguncian ketat tersebut sebagian besar diberlakukan pada tempat yang telah dikonfirmasi, tetapi kadang-kadang melibatkan kontribusi dari seluruh lingkungan, kota dan kota lainnya.

Baca juga: Joe Biden-Xi Jinping akan Teleponan Jumat Malam, Diprediksi Panas

Dengan varian Omicron yang membuktikan ujian terbesar dari strategi nol-COVID, negara itu, puluhan juta orang di seluruh China hidup di bawah perintah tinggal di dalam rumah. Wilayah Jilin juga telah memberlakukan larangan berpergian, dengan penduduk yang memerlukan izin polisi untuk melintasi perbatasan.

Bangun 8 Rumah Sakit Darurat

Melansir dari Al Jazeera, Minggu, 20 Maret 2022, selain itu, wilayah Jilin juga membangun delapan rumah sakit darurat dan dua pusat karantina untuk menangani lonjakan kasus.

Presiden China Xi Jinping mengatakan pada Kamis, 14 Maret 2022, bahwa negara tersebut akan optimis pada nol-COVID meskipun ada peningkatan kasus. Xi berbicara saat pertemuan para petinggi China dengan mengatakan negara harus menempatkan orang dan kehidupan di garis depan.

Dia juga menegaskan bahwa negara akan tetap dengan akurasi ilmiah dan nol dinamis, serta mengekang penyebaran epidemi sesegera mungkin, kata penyiar negara CCTV melaporkan. Hingga hari ini, jumlah kematian akibat virus corona di China menjadi 4.638 jiwa.