Saddam Dinilai Sosok yang Tepat Pimpin Pemuda Asia Afrika
- Istimewa
VIVA – Pelantikan Pengurus Pemuda Asia Afrika (Asian African Youth Government-AAYG) periode 2021-2026 telah diselenggarakan di Gedung MPR RI, Jakarta, pada Jum'at, 11 Maret 2022.
Natalia Linovitskaya, Sekretaris Politik Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, menilai bahwa Saddam Al-Jihad sosok yang tepat memimpin karena mampu melakukan yang terbaik untuk generasi di masa depan.
Natalia berharap Pemuda Asia Afrika di bawah kepemimpinan Saddam dapat bekerjasama dengan Rusia.
"Selamat dan sukses kepada AAYG, dan kami menyambut baik tujuan AAYG untuk berkolaborasi dan saling mendukung ke depannya termasuk soal pendidikan dan membahas isu-isu strategis. Kami menunggu kunjungan presiden AAYG ke kedubes Rusia," tuturnya.
Di samping itu, Duta Besar Pakistan Muhammad Hassan mengungkap ada 17 tujuan SDG's (Sustainable Development Goals) yang bakal tercapai jika generasi muda siap berkolaborasi.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo juga mengucapkan selamat kepada Saddam Al-Jihad atas pelantikan kepengurusan Asia Afrika 2021-2026. Pria yang akrab disapa Bamsoet itu berharap spirit Dasasila Bandung akan menjiwai semangat juang Pemuda Asia-Afrika.
"Pelantikan pengurusan organisasi Pemuda Asia-Afrika 2021-2026 saya ucapkan selamat kepada Saddam Al-Jihad, semoga spirit Dasasila Bandung terus menjiwai semangat juang segenap Pemuda Asia-Afrika dalam mewujudkan keadilan sosial, kesetaraan, dan perdamaian abadi," ungkap Bamsoet.
Sementara itu, Saddam Al Jihad, selaku Presiden Asia Afrika, menegaskan bahwa akan melakukan yang terbaik pada masa jabatannya dan menjadikan prinsip Dasasila Bandung sebagai pondasi AAYG.
"Kami berkomitmen menjadikan Dasasila Bandung sebagai dasar untuk menguatkan gerakan dan program yang diusung AAYG selama 5 tahun kedepan termasuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa," ujar Saddam.
Saddam mengungkapkan soft diplomasi yang akan dijalankan AAYG, yaitu bisa membangun komunikasi satu sama lain antar Negara Asia Afrika. Kemudian, kedepannya Saddam akan melakukan perancangan program kerja selama 5 tahun kedepan.
"Kita melalui pintu diplomasi, kita bisa berkomunikasi satu sama lain dengan Indonesia bahkan bisa membuka jalur jalur komunikasi diplomasi lain," papar Saddam.
"Kemudian akan ada perencanaan atau rancangan yang akan dilakukan 18 Maret - 20 Maret kita akan melakukan perancangan program kerja kepada 20 kementerian dan 3 coordinating Minister jadi ada banyak program yang akan kita lakukan untuk 5 tahun kedepan," tambahnya.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Negara Asia Afrika Didorong Beri Resolusi