BPPTKG: Luncuran Awan Panas Merapi hingga 5 Km Terjauh Selama Erupsi
- ANTARA/HO/BPPTKG
VIVA – Rentetan awan panas guguran dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu, 9 Maret 2022 malam hingga Kamis, 10 Maret 2022 dini hari. Rentetan awan panas guguran yang dikeluarkan ini mencapai jarak 5 kilometer.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida membenarkan terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi hingga mencapai 5 kilometer.
"Awan panas guguran yang terjadi semalam sejauh 5 km. Itu (jarak) terjauh (selama ini)," kata Hanik, Kamis, 10 Maret 2022.
Hanik menuturkan, awan panas guguran yang terjadi ini mengarah ke tenggara atau ke Kali Gendol. Awan panas guguran ini juga menyebabkan terjadinya hujan abu di sejumlah daerah yang ada di lereng Gunung Merapi.
Hanik mengungkapkan setelah terjadinya awan panas guguran ini, pihak BPPTKG pun melakukan pengecekan kondisi visual terkini di Gunung Merapi. Pengecekan dilakukan dengan memakai pesawat drone.
"Pagi tadi kami terbangkan drone untuk mengkonfirmasi sejauh mana luncuran awan panas guguran. Jadi jaraknya 5 kilometer dari puncak (Gunung Merapi) ke Kali Gendol yang menjadi titik akhir luncuran," kata Hanik.
Hanik menambahkan hingga saat ini belum ada perubahan status Gunung Merapi. Gunung Merapi masih berstatus level III atau siaga sejak 5 November 2020 lalu.
Hanik menerangkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Hanik merinci potensi bahaya pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," kata Hanik.
Hanik menambahkan, "Saat ini Gunung Merapi ada di level III atau siaga. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali."