Tetap Buka, Layanan Swab di Bandara Ahmad Yani Semarang Sepi
- Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Pemerintah sudah membuat aturan baru dengan membebaskan calon penumpang yang sudah mendapatkan vaksin dua dosis atau booster, dari syarat hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
Meski demikian, pengelola bandara Ahmad Yani Semarang tetap membuka layanan tes swab antigen dan PCR bagi calon penumpang. Layanan tersebut diperuntukkan bagi calon penumpang yang belum menjalani vaksinasi lengkap, atau mereka yang karena alasan kesehatan belum boleh divaksinasi COVID-19. Sehingga mereka tetap harus memenuhi syarat hasil swab negatif.
Menurut Stakeholder Relation Manager PT. Angkasa Pura I Cabang Bandara Ahmad Yani Semarang, Heri Trisno Wibowo, pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memberikan layanan swab tersebut. Lokasinya berada di area gedung parkir bandara.
"Jadi tetap buka untuk melayani calon penumpang, yang salah satunya karena belum divaksin lengkap, sehingga mereka tetap harus menunjukkan hasil swab negatif," kata Heri.
Tetap Buka tapi Sepi
Salah satu pihak ketiga yang membuka layanan swab di bandara Ahmad Yani adalah dari Angkasa Medika. Menurut salah satu petugasnya bernama Agung, layanan swab tetap buka karena masih ada calon penumpang yang tetap membutuhkan layanan ini.
Ia mengaku bahwa memang sejak ada aturan baru yang membebaskan dari syarat swab bagi mereka yang sudah divaksin minimal dua dosis, layanan swab di tempatnya jadi sangat sepi. Per hari ini, Rabu 9 Maret 2022, kata Agung baru ada 2 orang yang melakukan swab antigen. Angka ini jauh menurun dari sebelum ada aturan baru.
"Sangat sepi mas. Kalau sebelum ada aturan baru, dalam sehari bisa 50 lebih. Tapi hari ini, sejak pagi sampai siang baru ada dua orang yang swab," jelasnya.
Tapi, lanjutnya, karena ini menjadi bagian dari layanan, maka selama masih ada calon penumpang yang membutuhkan, layanan swab di bandara tetap buka.
"Nanti akan kita lihat dalam seminggu ini perkembangannya bagaimana. Yang jelas calon penumpang yang belum vaksin lengkap atau mereka yang ada bawaan komorbid sehingga belum boleh divaksin, tetap kita layani," jelasnya lagi.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno