Ini Bantuan Presiden Jokowi Untuk Korban Gempa di Pasaman Barat Sumbar
- VIVA/ Andri Mardiansyah
VIVA – Bantuan Presiden RI Joko Widodo untuk korban gempa bumi atau lindu magnitudo 6.2 yang terjadi akibat dipicu akitifitas sesar Sumatra Jumat kemarin, tiba di Kantor Bupati Pasaman Barat (Pasbar), Sumatra Barat, Selasa sore 1 Maret 2022.
Total ada 3 ribu paket sembako yang dikirim oleh Presiden Jokowi. Paket-paket itu yang akan di distribusikan, dengan rincian 2 ribu untuk Pasaman Barat dan seribu untuk Pasaman.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Presiden atas bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada warga Pasaman Barat," kata Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi.
Dengan adanya bantuan dari Presiden tersebut, pihaknya berharap bisa berguna bagi warga yang terdampak gempa.
Dijelaskan Hamsuardi, paket bantuan dari Presiden Jokowi tersebut seperti beras, bahan makanan, roti dan minuman. Bantuan itu, rencananya akan disalurkan kepada warga pada malam ini juga dengan sistem satu paket untuk satu kepala keluarga.
"Disalurkan malam ini juga. Satu KK menerima satu paket. Bukan orang perorangan. Bantuan dari Presiden ini, akan di prioritaskan untuk para korban yang berada posko pengungsian utama yang berada di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat. Baru kemudian juga di salurkan ke posko-posko yang di bentuk di beberapa titik," ujarnya.
Diketahui, hingga kini Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Pasaman Barat masih melakukan pendataan dan validasi terhadap rumah warga yang mengalami kerusakan dan jumlah pengungsi. Korban gempa Pasaman Barat, masih membutuhkan suplai tenda, susu ibu hamil, susu anak, kasur, selimut, beras dan bahan makanan lainnya.
Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 6.2 mengguncang Kabupaten Pasaman Barat dan Pasaman. Sempat disebut-sebut akibat peningkatan patahan sesar sumatra pada segmen angkola dan sianok, lalu BMKG baru-baru ini merilis jika lindu tersebut terjadi akibat adanya aktifitas sesar sumatra pada segmen talamau.
Segmen ini, merupakan segmen yang selama ini tidak terdeteksi lantaran lantaran belum ada rekaman data seismisitas atau kegempaan.