Gajah Betina Liar di Aceh Besar Mati karena Luka Infeksi di Perut

Gajah liar berusia 30 tahun di Aceh mati akibat infeksi.
Sumber :
  • Dok. BKSDA

VIVA – Seekor gajah betina liar ditemukan warga dalam kondisi lemas dengan tubuh kurus di Desa Lamtamot, Kabupaten Aceh Besar. Gajah itu akhirnya mati setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan medis.

Gajah tersebut diperkirakan berusia 30 tahun. Dari hasil pemeriksaan tim, diketahui gajah malang itu terdapat luka infeksi di bagian perut yang cukup lama. Luka itu diduga akibat terkena tonggak kayu.

"Hasil pengecekan terdapat luka infeksi yang sudah cukup lama di bagian perut yang diduga akibat terkena tonggak kayu,” kata kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto, Selasa, 1 Maret 2022.

Pun, dia menjelaskan upaya penanganan medis terus dilakukan di lokasi gajah liar tersebut ditemukan. Tim memberikan pertolongan seperti bantuan cairan infus, pembersihan luka, pemberian vitamin. Selain itu, antibiotik dan anti inflamasi juga diberikan.

“Namun, setelah selama tiga hari perawatan akhirnya gajah liar betina tersebut tidak dapat bertahan,” tutur Agus.

Kemudian, dari hasil nekropsi, diduga kematian gajah liar ini karena infeksi sistemik. Hal ini karena adaluka yang tidak terobati sehingga bakteri jadi berkembang meluas

Dengan kondisi itu, bakteri menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini mengganggu sistem metabolisme yang berujung pada kerusakan organ dan kematian.

Agus menjelaskan, dari lokasi ditemukan gajah malang itu, pihak BKSDA Aceh tak menemukan adanya tanda-tanda unsur kesengajaan yang membuat gajah itu mati.

“Berdasarkan olah TKP tidak di temukan adanya tanda-tanda yang mencurigakan atau adanya unsur kesengajaan dalam kematian gajah liar berjenis kelamin betina ini,” jelas Agus.