Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Puruboyo Ditunjuk Jadi Putra Mahkota
- VIVA / Fajar Sodik (Solo)
VIVA – Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwono (PB) XIII menobatkan Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko atau Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puruboyo sebagai putra mahkota.
Penobatan itu dilakukan saat Tingalan Dalem Jumenengan Dalem PB XIII yang ke -18 di Keraton Kasunanan Surakarta, Minggu, 27 Februari 2022.
Adanya penobatan putra mahkota dipastikan anak tunggal pernikahan dari PB XIII dengan Asih Winarni atau Kanjeng Raden Ayu Pradapaningsih itu menjadi calon penerus raja Keraton Kasunanan Surakarta selanjutnya.
Sedangkan prosesi Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII digelar di Sasana Sewaka yang terletak di dalam komplek Keraton Kasunanan Surakarta. Acara itu selain dihadiri sentana dalem, kerabat dan abdi dalem, juga dihadiri sejumlah tamu undangan. Peringatan kenaikan tahta Raja PB XIII itu juga ditandai dengan pentas tari sakral Bedhaya Ketawang.
Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta, KGPH Dipokusumo mengatakan acara Tingalan Jumenengan Dalem PB XIII kali ini cukup istimewa. Pasalnya istri raja saat ini Asih Winarni dikukuhkan sebagai permaisuri raja.
“Pengukuhan dari garwa dalem jadi garwa dalem dikukuhkan menjadi mundak asma (satu nama) sebagai Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono, yaitu kedudukannya sebagai permaisuri ingkang sinuwun Pakubuwono XIII,” kata dia di Keraton Kasunanan Surakarta.
Selain penobatan permaisuri raja, lanjut Dipokusumo, dalam acara itu juga dilakukan penetapan putra dalem Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Puruboyo dilantik menjadi Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putra Narendra Ing Mataram. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan raja dan permaisuri.
“Jadi dinobatkan sebagai putra mahkota. Jadi dalam hal tradisi keraton itu hal-hal yang perlu disampaikan itu regenerasi atau kesinambungan. Ini berkaitan dengan suksesi ke depan,” ucapnya.
Sedangkan mengenai sosok calon penerus raja PB XIV, Dipokusumu mengungkapkan bahwa KGPH Puruboyo saat ini masih berusia 21 tahun. Ia juga masih menempuh pendidikan kuliah di perguruan tinggi negeri yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah.
“Masih kuliah di Universitas Diponegoro, Fakultas Hukum. Semesternya baru 4,” sebutnya.
Penobatan tersebut sudah melalui proses musyawarah. Hanya saja untuk penunjukan nama tersebut juga menjadi hak prerogatif sa.g raja. Pengumuman penobatan itu dilakukan saat acara Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII di dalam Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo.