Janji Ridwan Kamil Buat Nyaman dan Berkesan Tamu Presidensi G20

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan akan maksimalkan perhelatan Presidensi G20 di Indonesia terutama di Jawa Barat yang dipercaya jadi tuan rumah. Dia memastikan bakal memberikan kenyamanan dan kesan yang bagus pada para delegasi negara G20. 

Jawa Barat ditugaskan Kementerian Dalam Negeri sebagai Co-Chairs Indonesia pada Outreach Groups U20 Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, bersama dengan DKI Jakarta. Selain itu, Jabar juga dipercaya sebagai tuan rumah Outreach Groups lainya seperti Youth 20 (Y20) dan Think 20 (T20). 

Hal ini ditegaskan Ridwan Kamil dalam dialog "West Java Urban 20 Talks: Kota, Desa dan Pemuda di Era Digital" di Hotel Pullman, Kota Bandung. 

"Kita harus menjadi tuan rumah yang baik, berkesan, dan saya yakin Indonesia mampu dan Jawa Barat bagian dari itu. Jabar sangat siap memberikan impresi yang luar biasa dan pelayanan yang sangat baik kepada tamu-tamu dari seluruh dunia," ujar Ridwan Kamil dalam keterangannya, Jumat 25 Februari 2022.

Menurutnya, Jabar antusias dan siap sebagai tuan rumah dari salah satu Outreach Groups Presidensi G20 yang dilakukan 20 tahun sekali. 

"Intinya dari Jawa Barat, kami sangat bangga karena Presidensi G20 ini kan 20 tahun sekali," katanya. 

Mantan Wali Kota Bandung itu meminta masyarakat Jabar, aktif dalam memeriahkan penyelenggaraan G20. Misalnya dengan memberikan beberapa pemikiran tentang isu dan tantangan dunia saat ini via media sosial. 

"Saya berharap lewat media semua warga se-Indonesia, khususnya Jabar diminta untuk berpartisipasi bikin komentar, bikin ide, sehingga pada saat di major U20-nya masukan warga citizen Indonesia siapa tahu menjadi inspirasi juga," katanya. 

Meski hanya beranggotakan 20 negara, tetapi dalam G20 ini memegang 85 persen perekonomian dunia. Dengan demikian, pemikiran dari pertemuan G20 selalu ditunggu oleh negara-negara lain di dunia. 

Momentum Dampak Pandemi COVID-19

Agenda Internasional G20 di Indonesia, dinilai jadi pemicu pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi COVID-19 yang menghantam di segala lini. Salah satunya yaitu Rumah Zakat yang optimis dapat menghadirkan manfaat bagi 1,5 juta penerima manfaat melalui optimalisasi dana zakat, infak, sedekah, wakaf, serta dana kemanusiaan lainnya yang dititipkan oleh para donatur.

“Alhamdulillah hingga tahun 2021, 42 juta layanan manfaat sudah dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan, tak hanya itu sebanyak 15 persen penerima manfaat dari program ekonomi Rumah Zakat, keluar dari garis kemiskinan, dan mengalami peningkatan kesejahteraan. Ditahun ini Rumah Zakat menargetkan 20 persen penerima manfaat keluar dari garis kemiskinan," ungkap CEO Rumah Zakat Nur Efendi.

Pihaknya memproyeksikan pada empat program utama. Yaitu pemberdayaan, social enterprise, Bencana dan Kemanusiaan, serta Creating Shared Value (CSV). 

Dalam program pemberdayaan, Rumah Zakat membina para penerima manfaat melalui Desa Berdaya yang merupakan sebuah proses pemberdayaan terintegrasi yang disesuaikan dengan potensi desa. 

Saat ini terdapat 1,695 desa berdaya di 33 Provinsi dengan pendampingan. Tahun ini ditargetkan ada 1.700 desa berdaya dibangun agar lebih banyak masyarakat yang terbantu. 

“Semua program Rumah Zakat, terutama di bidang ekonomi dan lingkungan merupakan upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mitigasi perubahan iklim global,” katanya.

Melalui program social entreprise, Rumah Zakat berusaha memaksimalkan potensi yang tersedia, kemudian dikelola secara professional. Sehingga hasilnya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan sosial masyarakat. 

Adapun saat ini program social entreprise yang berjalan adalah Sekolah Juara, Klinik Pratama Cita Sehat, dan BUMMAS.