Kontroversi Menag Yaqut, Hadiah untuk NU hingga Gonggongan Anjing
- Kemenag
VIVA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas jadi sorotan publik. Itu setelah pernyataan dia yang membandingkan toa masjid dengan gonggongan anjing. Pernyataan itu akhirnya jadi kontroversi di masyarakat.
Ternyata, bukan hanya sekali ini Gus Yaqut melontarkan pernyataan yang kontroversi. Catatan VIVA, sedikitnya ada 5 omongan yang keluar dari mulut Gus Yaqut, di antaranya:
1. Gonggongan anjing
Saat acara di Pekanbaru, Gus Yaqut menanggapi pertanyaan wartawan mengeai aturan masjid. Tetapi Gus Yaqut malah melontarkan kalimat gonggongan anjing untuk bandingkan dengan toa masjid.
"Kita bayangkan, saya Muslim saya hidup di lingkungan nonmuslim, kemudian rumah ibadah mereka membunyikan toa sehari lima kali dengan keras secara bersamaan, itu rasanya bagaimana?. Contohnya lagi, misalkan tetangga kita kiri kanan depan belakang pelihara anjing semua, misalnya menggonggong di waktu yang bersamaan, kita terganggu tidak? Artinya semua suara-suara harus kita atur agar tidak menjadi gangguan," ujar Gus Yaqut.
2. Kemenag hadiah negara untuk NU
Pada Oktober 2021 lalu, Gus Yaqut kembali lontarkan pernyataan kontroversi. Kali ini soal Kementerian Agama yang disebutnya hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama atau NU.
Menurut Yaqut, belakangan ini banyak muncul perdebatan di internal Kementerian Agama mengenai asal-usul Kementerian Agama. Salah satu tokoh agama, kata Yaqut, ada yang menyebut Kemenag hadiah negara untuk umat Islam. Tetapi dia dengan tegas membantahnya.
"Saya bantah. Bukan. Kementerian agama itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU. Jadi wajar kalau sekarang NU itu memanfaatkan banyak peluang yang ada di kementerian agama karena hadiahnya untuk NU," kata Yaqut, yang dikutip, Minggu 24 Oktober 2021.
3. Lindungi Kaum Syiah dan Ahmadiyah
Sehari usai dilantik menjadi Menteri AGama pada 24 Desember 2020, Gus Yaqut menyebut jika negara harus melindungi semua kaum yang ada termasuk Syiah dan Ahmadiyah.
Yaqut tidak ingin ada kelompok beragama yang terusir dari kampung halaman mereka karena keyakinan yang mereka anut. "Mereka warga negara yang harus dilindungi,"
Namun pernyataan ini langsung diklarifikasi. Yaqut menjelaskan jika tidak memberikan perlindungan khusus terhadap syiah dan ahmadiyah, tetapi berlaku bagi semua negara.
4. Ucapkan Hari Raya ke Komunitas Baha'i
Pada tanggal 26 Maret 2021, video Gus Yaqut yang mengucapkan selamat hari raya Naw-Ruz 178 EB ke komunitas Baha’i viral di media sosial.
“Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Kepada saudaraku masyarakat Baha’i di manapun berada, saya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Naw-Ruz 178 EB. Suatu hari pembaharuan yang menandakan musim semi spiritual dan jasmani, setelah umat Baha’i menjalankan ibadah puasa selama 19 hari,” ujar Yaqut dalam video tersebut.
5. Doa semua agama
5 April 2021 lalu, Gus Yaqut kembali melontarkan pernyataan kontroversi yang berharap semua agama bisa diberi kesempatan untuk memulai doa dalam suatu acara formal.
Seperti dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama (Kemenag), yang diawali dengan pembacaan ayat suci Alquran.
"Pagi hari ini saya senang Rakernas dimulai dengan dimulai pembacaan ayat suci Alquran, ini memberikan pencerahan dan sekaligus penyegaran untuk kita semua. Tapi akan lebih indah lagi semua agama diberikan kesempatan untuk memulai doa," kata Yaqut di Jakarta, Senin, 5 Mei 2021.