589 Nakes di Solo Terpapar COVID-19, Pelayanan di Puskesmas Terganggu
- VIVA/ Fajar Sodik.
VIVA - Dinas Kesehatan Solo mencatat jumlah tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 sebanyak 589 orang. Para nakes itu bertugas di sejumlah fasilitas kesehatan mulai dari rumah sakit hingga Puskesmas yang ada di Kota Solo. Tingginya jumlah nakes yang terpapar seiring dengan lonjakan kasus penyebaran COVID-19 yang terjadi di Kota Solo.
Kondisi Relatif Baik
Kepala Dinkes Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan sebanyak 589 nakes yang terpapar COVID-19 berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan Dinkes Solo sejak awal Februari 2022 lalu. Hanya saja jumlah tersebut baru mencakup nakes yang bertugas di rumah sakit dan Puskesmas, sedangkan untuk nakes yang bekerja di klinik hingga Labkesda belum terinventarisasi berapa jumlahnya yang terpapar COVID-19.
“Data itu dari google form yang diserahkan ke faskes-faskes rumah sakit dan Puskesmas yang menyerahkan ke kita. Yang ter-record di kita itu 589 nakes. Dari jumlah itu ada yang sudah sembuh, ada yang masih isolasi mandiri. Alhamdulillah kondisinya relatif baik,” kata dia saat ditemui di kantornya, Rabu, 23 Februari 2022.
Baca juga: 50 Nakes di Palembang Positif COVID-19, Diduga Varian Omicron
17 Puskesmas
Kemudian, Wahyuningsih pun merinci dari jumlah tersebut sebanyak 106 nakes di bawah Dinkes Solo yang terkonfirmasi COVID-19. Mereka bekerja sebagai nakes di dua rumah sakit dan puskesmas yang berada di bawah Dinkes Solo. Sedangkan jumlah nakes di sejumlah rumah sakit yang dikelola di luar Dinkes Solo yang terpapar virus Corona mencapai 483 orang.
“Inventarisasi nakes yang berada di bawah Dinas Kesehatan Solo itu meliputi 17 puskesmas, 1 Labkesda dan 1 instalasi farmasi dan rumah sakit. Yang masih negatif nol (tidak ada kasus) Puskesmas Manahan, Labkesda dan farmasi,” katanya.
Isolasi Mandiri
Menurut Wahyuningsih, banyaknya nakes yang terpapar COVID-19 dan harus menjalani isolasi mandiri menyebabnya terganggunya pelayanan medis di sejumlah faskes. Dia pun menyebabkan seperti halnya jumlah nakes yang bertugas di puskesmas tidak begitu banyak sehingga jika terdapat nakes yang terpapar COVID-19 dan harus menjalani isolasi mandiri akan mengganggu pelayanan.
“Kalau ini mengenai tenaga kesehatan dokter, perawat atau bidan, pasti dampaknya ke vaksinasi karena untuk pelayanan yang lain harus tetap jalan. Dengan kondisi seperti itu sehingga kami harus mengambil skala prioritas,” ujar dia.
Sejak awal Februari hingga hari ini jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo melonjak terus. Berdasarkan dari data perkembangan jumlah jiwa yang terpapar COVID-19 di laman www.covid.intip.surakarta.go.id, hingga hari jumlahnya kasus COVID-19 telah mencapai 3294 orang.