Dalih Pengusaha Lampung Simpan 345.600 Liter Minyak Goreng di Gudang

Tim Satgas Pangan Bareksrim dan Pemprov Lampung sidak gudang minyak goreng
Sumber :
  • FB Kota Kalianda

VIVA – Tim satgas pangan Provinsi Lampung bersama tim Bareskrim Mabes Polri menemukan 345.600 liter minyak goreng di gudang milik CV Sinar Laut yang berada di di Kelurahan Gubak, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Lampung. 

Minyak goreng dengan merek Sinar Laut sebanyak 345,6 ribu liter ini diduga tidak didistribusikan sejak Januari 2022. Pihak perusahaan berdalih terkendala administrasi internal perusahaan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Pol Ari Rachman Nafarin membenarkan penemuan tersebut berdasarkan informasi dari pihak CV Sinar Laut bahwa ada ratusan ribu liter minyak goreng tersimpan di gudang.

"Setelah kami datangi, pihak CV mengatakan adanya ratusan liter minyak goreng di gudang karena telah dijual oleh pihak perusahaan ke eksportir. Namun karena sekarang ada kebijakan baru, akhirnya perusahaan tarik lagi penjualan tersebut," kata Kombes Ari Rachman Nafarin dilansir tvOnenews, Selasa, 22 Februari 2022.

Menurutnya, minyak goreng tersebut sempat dijual pihak eksportir, tetapi CV Sinar Laut kembali membeli minyak goreng tersebut. "Makanya ada rate harga, dari harga ini baru diputuskan hari Jumat lalu dan sistem administrasi berjalan lama sehingga belum didistribusikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Kombes Ari menegaskan tidak ada dugaan penimbunan, karena administrasi dari pusat belum beres yang menyebabkan minyak goreng belum didistribusikan.

"Administrasi belum selesai dari penjualan ke eksportir karena ada selisih harga yang mereka beli Rp18 ribu sedangkan harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu sehingga ada selisih harga," tegasnya.

Dalam hal ini, tambah Ari, pemerintah melalui Dirjen perdagangan mempertemukan antara produsen dan kekurangan harga akan diganti. "Penggantian kekurangan harus melalui pengecekan, kita abaikan itu, yang penting tersalurkan ke masyarakat nanti verifikasi menyusul dan kita awasi," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur CV Sinar Laut Andre Wijaya mengatakan sudah diundang Mendag dengan eksportir yang mau membeli stok lama.

"Karena stok lama harganya tinggi, sedangkan sekarang pemerintah ada HET. Eksportir menjembatani selisih harga itu. Eksportir beli harga standar dan menjual ke kami harga HET itu kami langsung jual ke masyarakat," jelas dia.

Andre Wijaya menegaskan, bahwa pihaknya tidak menimbun ratusan ribu liter minyak goreng tersebut. 

"Kalau penimbunan tidak ada karena stok sudah kita laporkan dan terdaftar dari Januari, total ada 32 ribu dus atau 345,6 ribu liter," tegasnya. 

Ribuan Liter di Gudang Alfamart

Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Lampung Utara juga menemukan ribuan liter minyak goreng kemasan yang belum didistribusikan ke masyarakat di gudang Alfamart dan gudang Bulog di Desa Mulang Maya, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara, Lampung.

DPRD Lampung Utara sidak minyak goreng di gudang Alfamart

Photo :
  • tvOne/Pujiansyah
 

Di dalam gudang Alfamart, terdapat ribuan liter minyak goreng yang terdiri dari merek Sunco sebanyak  8064 liter dan merek fortune sebanyak 42.092  liter. Anggota Komisi II DPRD Lampung Utara ini kemudian menanyakan keberadaan ribuan liter minyak goreng kemasan tersebut.
 
Willhouse Manajer gudang minimarket Alfamart Willy Sudrajat beralasan, barang tersebut sudah diorder dan tinggal pendistribusiannya. Meski mendapati puluhan ribu liter minyak yang tersimpan, Anggota Komisi II DPRD Lampung Utara itu tidak melakukan tindakan apapun.  

Sementara itu, di beberapa gerai Alfamart Kotabumi, para karyawan minimarket mengaku ketersediaan minyak goreng bersubsidi tidak ada dari gudangnya.

Kepala Bulog Lampung Utara Dadan Irawan, mengaku ada 4000 liter stok minyak goreng kemasan merek Domus. Sebagian stok minyak goreng yang ada di gudang ini, sudah dibagikan saat Pemkab Lampung Utara menggelar operasi pasar. 

"Kami mendapatkan pasokan minyak goreng dari Bulog Provinsi Lampung sebanyak 6.000 liter. Stok itu untuk 4 wilayah yakni Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Waykanan, Kabupaten Pesisir Barat, dan Kabupaten Lampung Barat," jelas Dadan Irawan.

Dadan menambahkan, saat ini stok minyak goreng masih ada 4.000 liter. Stok ini masih berada di gudang dan akan didistribusikan secara bertahap karena dikhawatirkan terjadi panic buying oleh masyarakat. 

"Kami akan lakukan pasar murah dengan 1.200 liter minyak goreng. Kami khawatir jika langsung dilepas seluruh minyak goreng akan terjadi kericuhan, karena akan menimbulkan antrian di tengah masyarakat," jelas Dadan. 

Laporan: Pujiansyah/tvOne Lampung