Dinilai Kebablasan Kritik Khalid Basalamah, Ini Pembelaan Gus Miftah
- Instagram Gus Miftah
VIVA – Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburahman atau kerap disapa dengan Gus Miftah membacakan sebuah sajak saat pagelaran pementasan wayang kulit yang digelar Jumat 18 Februari 2022.
Sajak ini sempat diunggah Gus Miftah di akun Instagram pribadinya pada Sabtu 19 Februari 2022. Unggahan Gus Miftah ini pun menuai kritikan oleh banyak pihak, karena dinilai kebablasan mengkritik Ustaz Khalid Basalamah.
Adapun sajak yang dibacakan Gus Miftah ini berbunyi:
Sigro milir..sang gethek si nogo bajul..
Wah...Begitu pandai iblis itu,menyematkan imamah dan jubah dengan warna putih , seakan begitu suci tanpa noda, dengan menghitamkan yang lainnya
Haruskah kuda lumping diganti dengan unta lumping? Haruskah gamelan diganti dengan rebana? Pohon kelapa diganti dengan pohon kurma? Dan haruskah nama nabi Sulaiman diganti karena mirip kata kata Jawa?
Betapa luas iblis itu menghamparkan hijab dari kekerdilan otaknya hingga menutupi sinar matahari junjungan kita, sebagai nabi alam semesta bukan nabi orang Arab saja
Haruskah wayang diganti film film tentang cerita agama produk asing, yang membiayai setiap jengkal pergerakan dan pemberontakan atas nama agama.
Kamu siapa? Aku tahu jenggotmu panjang tapi belum tua,Wajar tak tahu budaya dan tatakrama,
Bagiku lebih nyaman dengan blangkon atau iket dari taplak meja,sebagai penutup kepala ,wujud kerendahan dan ketwadlu'anku belaka,
karena jubah, imamah dan jenggot panjang adalah penampilan bendara atau raja sedang aku hanyalah hamba jelata, tak pantas dengan pakaian bendara dan raja
Karena pintu syurga kini hanya tersisa dan terbuka bagi yang tawadlu' hatinya Sigro milir sang gethek si nogo bajul....
Berdasarkan pantauan di Instagram Gus Miftah hingga Senin 21 Februaro 2022 setidaknya ada lebih dari 13 ribu komentar. Sebagian besar komentar nampak mengkritik sajak yang dibacakan oleh Gus Miftah itu.
Menanggapi hal ini, Gus Miftah pun angkat bicara. Menurutnya perbedaan pandangan antar tokoh itu merupakan hal yang wajar dan lumrah terjadi.
"Yang viral atau trending itu tentang sajak saya. Kalau soal kritik ilmu atau perbedaan pendapat itu hal yang lumrah. Jadi ya sah-sah saja gitu loh. Kalau sajak yang saya buat itu tanggungjawab saya sepenuhnya," ucap Gus Miftah, Senin 21 Februari 2022.
Gus Miftah menuturkan bahwa perbedaan pandangan dalam pandangan ilmu itu sesuai yang biasa terjadi. Gus Miftah meminta kepada umat agar bisa memahami dan menghargai perbedaan pandangan tersebut.
"Yang membesar-besarkan itu kan orang-orang yang mencari keuntungan atau mencoba memancing di suasana seperti ini saja begitu. Ya dan kita sudah terbiasa gitu loh. Katakanlah menurut beliau haram menurut saya tidak, ya kan itu sah-sah saja itu. Salahnya di mana?"ucap Gus Miftah.
"Umat juga harus dewasa sama halnya ketika hukum merokok, Muhammadiyah mengharamkan, NU memubahkan, kan ya biasa-biasa saja itu. Salahnya di mana?" imbuh Gus Miftah.